spot_img
26.5 C
Mataram
BerandaEkonomiNTB Dorong Pengiriman Besar-besaran Pekerja Magang ke Jepang

NTB Dorong Pengiriman Besar-besaran Pekerja Magang ke Jepang

PEMPROV NTB melirik  Jepang sebagai salah satu negara prioritas penempatan tenaga kerja magang dari daerah ini. Gubernur NTB, Dr. H. L. Muhamad Iqbal bahkan telah menyiapkan kebijakan dan fasilitas untuk memudahkan pengiriman SDM-SDM NTB untuk manempa skill di negeri Sakura.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi NTB, Baiq Nelly Yuniarti mengemukakan, Pemprov NTB  menunjukkan keseriusan dalam meningkatkan kualitas SDM mudanya agar mampu bersaing di kancah internasional.

- Iklan -

Fokus utama saat ini adalah mempersiapkan para pemuda NTB untuk lolos seleksi program magang ke Jepang yang menawarkan prospek gaji menarik. Nelly menjelaskan, melalui skema Government to Government (G to G), Kementerian Ketenagakerjaan telah menyediakan kuota magang yang cukup besar untuk Indonesia di Jepang. Namun, tantangan yang dihadapi adalah rendahnya tingkat kelulusan pemuda NTB dalam seleksi tersebut.

‘’Saat ini, kami fokus untuk meningkatkan kapasitas anak-anak kita agar bisa lulus seleksi magang ke Jepang. Slot yang tersedia melalui program G to G cukup banyak. Tetapi kemampuan lulus seleksi dari anak-anak kita masih menjadi pekerjaan rumah besar,’’ ujar Nelly yang juga Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD) Provinsi NTB ini.

Menyikapi tantangan ini, ujarnya, Gubernur NTB mengambil langkah proaktif dengan mengalokasikan anggaran tambahan untuk menyelenggarakan seleksi magang ke Jepang untuk meluluskan lebih banyak lagi SDM NTB.

Selain itu, Disnakertrans NTB juga tengah mempersiapkan kolaborasi strategis dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) serta berbagai lembaga pendidikan. Tujuannya adalah untuk memberikan pembekalan intensif kepada calon peserta magang sebelum mereka mengikuti seleksi.

Nelly mengungkapkan, salah satu kendala utama yang dihadapi para calon peserta dari NTB adalah kemampuan dalam Matematika dan Bahasa Jepang. “Kita seringkali kalah di Matematika dan Bahasa Jepang. Padahal, Matematika yang diujikan itu sebenarnya masih dalam batas kemampuan dasar, namun karena kurangnya persiapan, banyak yang gagal,” katanya.

Persiapan matang inilah yang menjadi prioritas utama Disnakertrans NTB saat ini. Terutama untuk program magang yang tidak berbayar namun memberikan uang saku yang cukup besar, yakni di atas Rp10 juta per bulan. Program magang ini terbuka bagi lulusan SMA/SMK hingga sarjana dan tenaga Kesehatan.

‘’Daripada lulusan kita menjadi ‘sarjana guling’ dengan upah minimum regional (UMR) sekitar Rp2,5 juta, lebih baik mereka mengikuti program magang selama tiga tahun di Jepang. Selain mendapatkan uang saku yang besar, setelah selesai magang, mereka juga akan diberikan modal kerja. Ini adalah kesempatan yang sangat bagus,’’ ujarnya.

Selain itu, ungkapnya, Pemprov NTB memiliki ambisi besar untuk memperluas lokasi penempatan tenaga kerja muda NTB yang memiliki keterampilan spesifik. Hal ini sejalan dengan program unggulan Gubernur dan Wakil Gubernur NTB, yaitu “NTB Cerdas dan Terampil”.

“Kami ingin meng-upgrade skill anak muda kita sesuai dengan kebutuhan pasar kerja. Kita tidak lagi hanya fokus mengirim pekerja ke kebun. Tetapi lebih kepada pengiriman tenaga kerja dengan keahlian tertentu,” jelasnya.

Salah satu contoh program magang yang sangat dibutuhkan adalah di sektor perawat kesehatan. Nelly mengatakan, kebutuhan akan perawat kesehatan di Jepang sangat tinggi, dengan potensi penghasilan mencapai Rp10 juta ke atas. Namun, Jepang tidak menerima perawat tanpa kualifikasi yang memadai.

“Mereka maunya lulusan sekolah perawat yang memang kompeten. Kita sudah menjalin kerja sama dengan Inkes Yarsi, dan kemarin sudah ada 30 orang yang berangkat. Kami ingin informasi mengenai peluang ini juga tersebar merata di sekolah-sekolah, termasuk di Bima,” ujarnya.

Selain sektor perawat kesehatan, peluang kerja dan magang juga terbuka lebar di sektor industri elektronik dan konstruksi, yang benar-benar membutuhkan tenaga kerja dengan keterampilan khusus yang dicari oleh pemerintah Jepang.

Kesungguhan Pemprov NTB dalam mempersiapkan tenaga kerja terampil untuk pasar global, khususnya Jepang, bahkan mendapatkan perhatian langsung dari pihak Jepang. Mantan Penjabat Sementara Bupati Dompu ini mengungkapkan perwakilan dari Jepang sempat datang ke NTB dan melihat langsung atensi besar yang diberikan oleh pemerintah provinsi.

“Pihak Jepang sampai datang ke sini dan terkesan melihat bagaimana Pemerintah Provinsi NTB begitu fokus dalam memberikan ruang kepada anak muda kita untuk terbang ke luar negeri dengan skill tertentu. Ini menunjukkan bahwa arah kebijakan kita sudah tepat dan selaras dengan kebutuhan pasar kerja global,” terangnya.

Dengan berbagai upaya yang dilakukan, mulai dari alokasi anggaran tambahan hingga kerja sama dengan lembaga pendidikan, Pemerintah Provinsi NTB optimis dapat meningkatkan jumlah pemuda NTB yang berhasil lolos program magang ke Jepang. Sehingga memberikan kesempatan bagi mereka untuk mengembangkan diri, mendapatkan penghasilan yang lebih baik dan membawa pulang modal serta pengalaman berharga untuk membangun daerah.(bul)

Artikel Yang Relevan

Iklan





Terkait Berdasarkan Kategori

Jelajahi Lebih Lanjut