spot_img
26.5 C
Mataram
BerandaEkonomiBali Tosha Lombok Kochi Siap Bersinergi dengan Pemprov NTB

Bali Tosha Lombok Kochi Siap Bersinergi dengan Pemprov NTB

PEMPROV NTB di bawah kepemimpinan Gubernur H. Lalu Muhammad Iqbal dan Wakil Gubernur Hj. Indah Dhamayanti Putri menunjukkan semangat tinggi untuk mengirim lebih banyak masyarakat NTB magang dan bekerja di Jepang.

Program ini digagas untuk meningkatkan kompetensi tenaga kerja lokal dan mengurangi angka pengangguran di daerah. Namun, inisiatif ini masih menghadapi tantangan, terutama terkait pembiayaan dan dukungan dari pemerintah daerah.

- Iklan -

Abdurrahman, praktisi sekaligus Owner Bali Tosha Lombok Kochi, menyambut baik gagasan tersebut. Ia menyatakan bahwa potensi pekerjaan di Jepang sangat besar, bahkan mencapai puluhan ribu posisi per tahun di berbagai sektor seperti pertanian, perhotelan, hingga kesehatan. “Sebenarnya job dari Jepang itu banyak sekali,” ungkap Rama, panggilannya pecan kemarin.

Meski peluang terbuka lebar, Rama menyoroti kendala utama yang kerap muncul: pembiayaan keberangkatan. Ia menjelaskan bahwa sebelumnya, Bali Tosha Lombok Kochi sempat menggandeng salah satu bank BUMN untuk membiayai keberangkatan para calon pekerja. Namun, pengalaman menunjukkan banyak masalah dalam penyelesaian kredit di bank, yang pada akhirnya membebani pihak Bali Tosha.

Belajar dari pengalaman tersebut, Bali Tosha Lombok Kochi kini telah menjalin kerja sama dengan lembaga keuangan lain.  “Kami sudah melakukan MoU dengan lembaga keuangan tersebut, dengan skema/syarat yang lebih ketat,” jelas Rama.

Salah satu syaratnya adalah calon pekerja harus memberikan jaminan sebagai bukti komitmen pembayaran cicilan. Skema pembiayaan ini diharapkan dapat meminimalisir risiko kredit macet.

Rama menegaskan kesiapan Bali Tosha Lombok Kochi untuk mendukung penuh program Pemerintah Provinsi NTB. Ia menekankan pentingnya peran pemerintah dalam menyiapkan bank penyedia kredit yang bersedia membiayai keberangkatan calon pekerja. “Yang penting, pemerintah juga membantu menyiapkan bank yang akan menjadi penyedia kredit sebagai pembiaya anak-anak ini berangkat ke Jepang,” harapnya.

Lebih lanjut, Rama menawarkan kerja sama konkret. Ia bersedia mengundang mitra-mitra dari Jepang untuk datang langsung mewawancarai dan menyeleksi anak-anak NTB. Proses seleksi diyakini tidak akan terlalu ketat dan rumit. Ia juga mengajak Pemprov NTB untuk menyiapkan fasilitas kelas bagi calon pekerja.

“Kita edukasi bersama guru-guru yang ada di sini, kita dukung dengan gotong royong, keroyokan mengajarkan anak-anak NTB apa yang menjadi syarat bekerja ke Jepang,” ujarnya.

Rama mengungkapkan kebutuhan tenaga kerja di Jepang sangat tinggi, mencapai puluhan ribu per tahun, dan meliputi berbagai jurusan seperti pertanian, perhotelan, kesehatan, konstruksi, sopir, elektronik, dan mesin. Khususnya, perawat lansia menjadi salah satu pekerjaan dengan permintaan tertinggi.

Meskipun potensi besar ini, Abdurrahman menyayangkan masih sedikitnya anak-anak NTB yang memilih Jepang sebagai tujuan kerja. “Saya tidak paham kenapa anak-anak NTB lebih condong bekerja antar daerah, misalnya ke Jawa,” imbuhnya.

Ia juga menyoroti perbedaan signifikan bekerja di Jepang dibandingkan negara lain. Selain mendapatkan pendapatan yang tinggi, pekerja di Jepang juga akan memperoleh pengetahuan sikap kerja dan disiplin kerja yang tinggi. Sertifikat kompetensi setelah menyelesaikan pekerjaan dengan baik dan lulus ujian keterampilan. Peningkatan pendapatan seiring dengan peningkatan kemampuan berbahasa Jepang, termasuk potensi bonus dan fee tambahan.

“Ketika dia sudah kembali ke Indonesia, ke daerah, gampang cari kerja. Karena sudah memiliki skill yang diakui legalitasnya. Bahkan bisa membuka lapangan kerja,” tegas Rama menekankan nilai tambah dari pengalaman bekerja di Jepang.

Sejak tahun 2017, Bali Tosha Lombok Kochi telah memberangkatkan ribuan pekerja ke Jepang dari berbagai daerah di Indonesia. Mereka tidak hanya membantu pra-keberangkatan hingga penempatan, tetapi juga mendampingi pekerja selama berada di Jepang, bahkan dalam kasus-kasus yang bermasalah.

“Kami dampingi dari pra-pemberangkatan, sampai penempatan. Bahkan ketika anaknya kabur dari tempatnya bekerja, kami cari dan komunikasi baik-baik, dengan keluarganya, kita usahakan secara kekeluargaan,” ungkap Rama menegaskan komitmen mereka dalam menjaga citra pekerja Indonesia.

Kiprah Bali Tosha Lombok Kochi bahkan menarik perhatian pemerintah daerah lain. Saat ini, mereka diajak bermitra oleh Pemerintah Kota Malang, Jawa Timur, untuk program pengiriman tenaga kerja ke Jepang.

“Ini saja Malang menyiapkan 2.000 orang, fasilitas ke Bank Jatim pemerintahnya membantu,” tutup Rama, memberi contoh nyata dukungan pemerintah daerah yang dapat memajukan program serupa di NTB.(bul)

Artikel Yang Relevan

Iklan



Terkait Berdasarkan Kategori

Jelajahi Lebih Lanjut