Dompu (ekbisntb.com) – Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Dompu mengaku sulit mengontrol alat timbang dan alat ukur pengusaha tanpa ada kesadaran mematuhi aturan dari pelaku usaha. Kendati demikian, Dinas akan tetap melakukan tera terhadap alat timbang dan alat ukur milik SPBU maupun pengusaha perdagangan.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Dompu, Ir Armansyah, MSi yang dikonfirmasi beberapa waktu lalu mengaku kesulitan menemukan praktik kecurangan pengusaha mempermainkan timbangan dan alat ukur di SPBU maupun di Gudang – Gudang jagung. “Untuk benar – benar menemukan praktik kecurangan, harus benar – benar menempatkan orang yang mengawasi atau menempatkan alat kita,” katanya.

Untuk mengecek keakuratan alat ukur dan timbangan, maka harus ditera. Sementara tidak mungkin setiap saat alat timbang dan alat ukur pengusaha ditera. “Sehingga butuh kesadaran bersama dari para pengusaha kita untuk tidak mempermainkan timbangan dan alat ukurnya,” harap Armansyah.
Belakangan beredar video pembeli BBM memprotes aksi manipulasi takaran di salah satu SPBU di Kabupaten Dompu. Praktik ini seolah membuka tabir upaya manipulasi takaran dan timbangan.
Salah satu pengusaha jual beli jagung di Dompu menceritakan pengalamannya jual beli jagung. Sering kali permainan yang membuat pihaknya merugi, tidak hanya pada timbangan Gudang, tapi pada alat ukur kadar air (KA). Di parkiran Gudang, KA jagung sama seperti KA yang diukur saat menimbang jagung petani. Ketika berada berada di dalam Gudang, KA cenderung meningkat dari 15 menjadi 17 – 18 persen.
“Sehingga terjadi refaksi atau pengurangan harga, bahkan hingga 10 persen. Itu yang membuat kita rugi, hanya untung di sewa mobil saja. Ini yang butuh pengawasan ketat pemerintah,” kalah salah seornga pengusaha dalam sesi diskusi beberapa waktu lalu. (ula)