spot_img
26.5 C
Mataram
BerandaEkonomiPAD Lobar Masuk Kas Daerah Baru Rp195 Miliar

PAD Lobar Masuk Kas Daerah Baru Rp195 Miliar

Giri Menang (ekbisntb.com)-Hingga memasuki triwulan III tahun ini, pendapatan asli daerah (PAD) Lombok Barat (Lobar) yang sudah terkumpul mencapai Rp195 miliar lebih dari target Rp. 380 miliar lebih. Sisanya, dari target tersebut diharapkan bisa dicapai hingga akhir tahun ini.

Pj Sekda Lobar, H. Fauzan Husniadi mengatakan, salah satu yang menjadi pokok pembahasan pada evaluasi rapat pimpinan adalah realiasi PAD. “Capaian PAD sudah mencapai 51 persen lebih,”katanya. Dikatakan, Pj Bupati memberikan perhatian khusus dan mengingatkan kepada OPD yang belum maksimal mencapai target dengan pencapaian yang telah dicapai hingga awal triwulan III ini.

- Iklan -

Kepala Bapenda Lobar, H. Muhammad Adnan memaparkan besaran PAD yang telah tercatat masuk kedalam kas daerah sampai tanggal 15 Juli 2024 sebesar 51,24% dengan nominal Rp195.040.411.782, dari target sebesar Rp380.634.572.374. “PAD sudah masuk kas Daerah 51,24% dengan nominal Rp195.040.411.782,” sebut Adnan.

Pemkab Lobar menetapkan target sesuai dengan perhitungan rasional menurut potensi yang terdapat di masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Kalau lihat capaian PAD belasan OPD penghasil masih banyak yang di bawah 50 persen. Bahkan ada yang capaiannya baru 20-30 persen. Atas capaian ini, kinerja belasan OPD ini pun mendapatkan raport merah.

Berdasarkan data realiasi OPD penghasil PAD per tanggal 15 Juli 2024 mencapai 51,24 persen atau Rp195 miliar lebih dari target Rp380 miliar lebih (BLUD dan non BLUD). Sedangkan khusus non BLUD terdapat 14 OPD penghasil, dari target Rp181 miliar lebih baru terealisasi Rp73,7 miliar atau 40 persen lebih. Dari 14 OPD penghasil PAD, Dishub belum ada realiasi alias nol. Selanjutnya OPD-OPD yang paling rendah realisasinya merah mulai dari yang terendah yakni PU TR dari target Rp750.000 baru terealisasi Rp81 juta lebih atau 10,8 persen.

Kemudian Dinas Perhubungan dari target Rp5,1 Miliar baru tercapai Rp661 juta lebih atau 12,9 persen, Dinas Pertanian dari target Rp510 juta baru baru bisa dicapai Rp105 juta atau 20,7 persen lebih. OPD yang dengan perolehan PAD di bawah 50 persen, yakni Disperindag dari target Rp4,9 miliar baru terealisasi Rp1,5 Miliar lebih atau 32 persen. DPMPTSP dari target Rp4,2 miliar baru dicapai Rp1,4 Miliar lebih atau 34 persen. Kemudian Disnaker baru mencapai Rp112 juta lebih atau 37 persen lebih dari target Rp300 juta.

Dispora dan Bapenda masing-masing mencapai Rp59 juta lebih atau 38 persen lebih dari target 155 juta untuk Dispora. Dan dari target Rp139 miliar lebih pada Bapenda baru direalisasikan 54 Miliar lebih atau 38 persen. Dinas Kelautan dan perikanan serta Dikbud sama-sama mampu merealisasikan 39 persen lebih dari target masing-masing, Rp150 juta target dari Dikbud dan Rp200 juta Dislutkan. Dinas LH, lebih tinggi sedikit realisasinya mencapai 48 persen atau kalau diuangkan Rp1,8 Miliar lebih dari target Rp3,9 miliar.

Sedangkan dari sekian banyak OPD tersebut hanya dua OPD yang capaian PAD nya di atas 50 persen. Yakni Dikes non BLUD dari target Rp120 juta mampu terealisasi Rp95 juta lebih atau 79 persen lebih dan BPKAD dari target Rp20,8 Miliar lebih mampu dicapai Rp13,2 miliar lebih atau 63,8 persen.

Banyaknya OPD yang capaian PAD nya di bawah target, Pj Bupati pun melakukan evaluasi. OPD diminta melakukan upaya percepatan agar PAD lebih maksimal dicapai. “Kita dorong OPD melakukan upaya percepatan capaian PAD, karena banyak masih rendah (merah),” tegasnya. (her)

Artikel Yang Relevan

Iklan










Terkait Berdasarkan Kategori

Jelajahi Lebih Lanjut