spot_img
26.5 C
Mataram
BerandaEkonomiJadi Solusi Ketahanan Pangan

Jadi Solusi Ketahanan Pangan

KELURAHAN Punia, Kota Mataram menggalakkan program mandiri pangan berbasis kelompok wanita tani (KWT) dan kelompok pekarangan pangan lestari (P2L) di Lingkungan Karang Kateng. Program ini bertujuan mendorong ibu rumah tangga memanfaatkan pekarangan rumah untuk bercocok tanam.

Lurah Punia, Lalu Suyudiningrat Atmanegara menyampaikan, bahwa program mandiri pangan sudah diterapkan di lingkungan dengan melibatkan KWT dan P2L. Kegiatan tersebut sesuai dengan program turunan Harum (Harmonis, Aman, Ramah, Unggul, Mandiri). Harum ini merupakan akronim visi misi Wali Kota Mataram dan Wakil Wali Kota Mataram.

- Iklan -

“Kita sudah terapkan di Lingkungan Karang Kateng, kemudian kita mengajak semua stakeholder untuk terlibat,” jelasnya saat dikonfirmasi pada, Selasa 24 Juni 2025.

Isi dari program tersebut mendorong masyarakat untuk memanfaatkan pekarangan rumah sebagai tempat bercocok tanam dengan menggunakan berbagai macam media, seperti barang bekas, sampah plastik dapat dipakai sebagai wadah tanam. Jika pekarangan rumah tidak memungkinkan dijadikan sebagai tempat menanam, ada alternatif lain yang bisa diterapkan, yakni melalui vertikal garden. Metode menanam tanaman secara vertikal pada dinding atau struktur lain yang tegak lurus. Ini adalah solusi inovatif untuk memanfaatkan ruang terbatas dan menciptakan ruang hijau, terutama di daerah perkotaan.

Atmanegara menyebutkan, tanaman yang biasanya di tanam di media tersebut adalah tanaman hortikultura sayuran cabai, tomat, terong dan lainya, karena merupakan kebutuhan pokok dapur. Sehingga ibu rumah tangga dengan mudah mendapatkan kebutuhan dapurnya ketika program ini dilaksanakan dengan optimal di rumah masing-masing.  “Yang dilakukan di Kelurahan Punia sejauh ini menggunakan polybag sebagai media tanam cabai dan sayuran,” ucapnya.

Sejalan dengan program ketahanan pangan mandiri, ia menyarankan, masyarakat bisa melakukan gerakan bersama pilah olah sampah dapurnya dari rumah untuk dijadikan sebagai bahan pupuk organik dan budidaya maggot. Pilah olah sampah ini diinisiasi oleh Kecamatan Mataram untuk diterapkan di seluruh kelurahan dengan inovasi masing-masing. “Dengan giat tanaman di rumah harapan kita mereka tidak membuang sampah dapurnya, sehingga bisa digunakan jadi pupuk,” terangnya.

Ia berharap, semakin meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya kemandirian pangan, pekarangan rumah bukan lagi sekadar halaman, tetapi menjadi lumbung kecil yang memberi kehidupan. (pan)

Artikel Yang Relevan

Iklan





Terkait Berdasarkan Kategori

Jelajahi Lebih Lanjut