Mataram (Ekbis NTB) – Dinas Perdagangan Kota Mataram perlu mencari langkah cepat untuk menstabilkan harga. Pasalnya, harga telur ayam dan gula pasir masih mahal.
Kepala Bidang Barang Pokok dan Penting pada Dinas Perdagangan Kota Mataram, Sri Wahyunida dikonfirmasi pada Rabu 22 Mei 2024 mengklaim, harga kebutuhan pokok menjelang Hari Raya Idul Adha, relatif melandai. Dicontohkan, harga cabai merah besar sebelumnya Rp50 ribu per kilogram turun menjadi Rp38 ribu per kilogram. Cabai keriting sebelumnya Rp40 ribu lebih, turun menjadi Rp37 ribu per kilogram. Cabai rawit dari harga Rp35 ribu per kilogram, turun menjadi Rp30 ribu perkilogram.
Kemudian, tomat dari posisi harga Rp30 ribu per kilogram, turun menjadi harga Rp25 ribu per kilogram. “Alhamdulillah, sekarang harga relatif melandai,” klaim Nida.
Di satu sisi diakui, harga telur ayam, gula pasir, dan daging ayam boiler masih mahal. Harga telur ayam Rp60 ribu per teray. Gula pasir di pasar tradisional Rp18.500 per kilogram. Sementara, daging ayam boiler dari sebelumnya Rp35 ribu per kilogram, naik menjadi Rp42 ribu per kilogram.
Kenaikan harga ayam boiler disinyalir karena tingginya kebutuhan masyarakat untuk kegiatan syukuran pemberangkatan ibadah haji. Akan tetapi, stok barang masih aman. “Kemungkinan karena ada acara syukuran naik haji,” ujarnya.
Pihaknya akan menggelar bazar atau pasar rakyat untuk menekan kenaikan harga atau menstabilkan harga komoditi barang pokok tersebut. Khusus telur ayam akan berkoordinasi dengan Bank Indonesia untuk mendatangi mitra atau distributor, sehingga harga yang dijual di pasar rakyat lebih rendah dibandingkan di pasar tradisional. “Apalagi belanja menggunakan Qris bisa turun harga sampai Rp5.000 untuk telur ayam,” sebutnya.
Nida memastikan stok kebutuhan pokok sampai Hari Raya Idul Adha, masih aman. Masyarakat diingatkan tidak panik dan tidak berbelanja secara berlebihan. Kepanikan warga dikhawatirkan memicu kelangkaan barang sehingga mengganggu stabilitas harga di pasar. (cem)
Artikel lainnya….
Ichsanul Wathoni Ditunjuk jadi Plh. Direktur Utama PT. GNE
Terungkap, Satu Botol Bom Ikan Rakitan Bisa Merusak Hingga Radius 20 Meter