PEMKOT Mataram melakukan perubahan signifikan dalam kegiatan CFD (Car Free Day) yang berlangsung setiap Minggu pagi. Pemkot Mataram melalui Dinas Lingkungan Hidup menerapkan retribusi kebersihan kepada para pedagang yang berjualan di arena CFD Udayana.
Anggota Komisi II DPRD Kota Mataram, IGB Hari Sudana Putra, SE., kepada Ekbis NTB melalui pesan WhatsApp, Jumat 24 Januari 2025 mengatakan, pada dasarnya ia setuju dengan pungutan retribusi. Namun yang menjadi pertimbangan utama adalah bagaimana transparansi pengelolaan retribusi tersebut. “Retribusi kebersihan ini perlu dikelola secara transparan, dan harus dipastikan bahwa dana yang terkumpul benar-benar digunakan untuk mendukung kebersihan dan diberikan kepada petugas kebersihan,” ujarnya.

Dia juga berharap, hasil dari retribusi tersebut dapat dimasukkan ke dalam kas daerah untuk pengelolaan yang lebih baik. Menurut politisi Partai Demokrat ini, Fenomena tumpukan sampah di CFD Udayana memang sudah menjadi masalah yang cukup krusial. Setiap usai kegiatan, sampah-sampah bekas makanan, terutama dari pedagang yang berjualan di sekitar kawasan tersebut, seringkali tertinggal dan menggunung. Hal ini mempengaruhi kebersihan serta kenyamanan masyarakat yang datang untuk berolahraga atau menikmati udara pagi di Jalan Udayana. “Kami melihat sendiri, sampah-sampah itu menggunung, dan petugas kebersihan harus bekerja keras membersihkannya hingga siang hari,” tambahnya.
Dengan penerapan retribusi kebersihan, lanjut Gus Arik, sapaan akrab anggota dewan tiga periode ini, pemerintah berharap masyarakat, terutama pedagang yang berjualan di kawasan tersebut, lebih bertanggung jawab terhadap sampah yang mereka hasilkan. “Jumlah pedagang di Car Free Day ini sudah lebih dari 100 orang, yang tidak hanya berasal dari Kota Mataram, tapi juga dari Lombok Barat dan Lombok Tengah,” ujarnya.
Pada bagian lain, Gus Arik juga menyoroti rencana memindahkan para pedagang yang berjualan di CFD ke kawasan eks-bandara Selaparang. Langkah ini diambil untuk menjaga kenyamanan pengunjung yang datang untuk berolahraga, seperti berjalan kaki, jogging, atau bersepeda di area tersebut. “Jalan Udayana akan tetap difungsikan sebagai area Car Free Day, namun diperuntukkan khusus bagi mereka yang ingin berolahraga, sementara pedagang akan dipusatkan di lokasi baru,” jelasnya.
Penting bagi masyarakat untuk menjaga fasilitas umum, seperti jogging track yang baru saja diperbaiki. “Kami berharap kesadaran masyarakat semakin tinggi dalam menjaga kebersihan dan keawetan fasilitas seperti jogging track. Sebab, banyak sampah makanan, seperti tusuk sate, yang seringkali dibuang sembarangan,” ungkapnya.
Dengan penerapan retribusi kebersihan dan relokasi pedagang ini, diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan nyaman bagi warga Kota Mataram, sekaligus memberikan solusi terhadap permasalahan sampah yang kerap terjadi setiap minggu. “Langkah ini memang membutuhkan kerjasama semua pihak, baik pedagang, pengunjung, maupun petugas kebersihan, untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik,” kata anggota dewan dari Dapil Cakranegara ini. (fit)