26.5 C
Mataram
BerandaNTBLombok TimurBudidaya Porang, Pemerintah Lotim Alokasikan Rp 500 Juta

Budidaya Porang, Pemerintah Lotim Alokasikan Rp 500 Juta

Lombok (ekbisntb.com) – Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Lombok Timur (Lotim) mengalokasikan anggaran sebesar Rp 500 juta dari APBD tahun 2025 untuk pengembangan budidaya tanaman porang. Program yang rencananya akan dimulai pada November-Desember 2025 ini menargetkan luas tanam sebesar 4 hektar yang tersebar di empat desa.

Kepala Dinas Pertanian Lotim, Lalu Fathul Kasturi, kepada Suara NTB, Sabtu 22 November 2025 menjelaskan penanaman akan menggunakan sistem tusip atau tegakan dengan konsep pengemukan.

- Iklan -

“Kita menanam dengan sistem tusip/tegakan dengan konsep pengemukan karena yang kita tanam adalah umbi yang beratnya berkisar 250 – 300 gram,” jelas Fathul Kasturi.

Dengan menggunakan bibit umbi berkualitas tersebut, masa tanam hingga panen relatif singkat. Estimasi panen diproyeksikan dalam waktu 6 hingga 7 bulan setelah tanam.

“Target produksi kita minimal 100 ton. Kita rata-ratakan, setiap umbi akan menghasilkan 2 kg,” tambahnya.

Lokasi penanaman porang seluas 4 hektare tersebut akan dibagi merata di empat desa, dengan masing-masing desa mendapatkan jatah 1 hektare. Keempat desa yang menjadi sasaran program ini adalah Desa Pengadangan Barat.Kecamatan Pringgasela, Desa Lenek Duren Kecamatan Lenek, Desa Sajang  dan Desa Bilok Petung Kecamatan Sembalun

Program budidaya porang ini diharapkan dapat menjadi penggerak ekonomi baru bagi masyarakat di empat desa tersebut. Porang, yang dikenal sebagai komoditas ekspor yang menjanjikan, diharapkan dapat meningkatkan pendapatan petani dan menyumbang terhadap pertumbuhan sektor pertanian di Lotim.

Dengan perencanaan yang matang dan teknik budidaya yang tepat, Pemerintah Lotim optimis target produksi 100 ton dari lahan 4 hektar dapat tercapai, membuka peluang pasar dan kesejahteraan bagi petani porang di daerahnya.

 Kabid Kerjasama, Pengawasan dan Promosi Investasi Industri pada Dinas Perindustrian Lotim, Muhammad Irwan Agus, menyampaikan saat ini pabrik porang masih belum bisa beroperasi karena menunggu bahan baku..

“Sudah banyak MoU dengan agen porang. Target April 2026 bisa ekspor non migas ke Tiongkok. Rekanan langsung sebagai eksportirnya, dari Lombok langsung ke Tiongkok. Teknis mereka yang mengatur,” ujar Irwan.

Meski pabrik pengolahan porang milik PT Sanindo Porang Rinjani saat ini belum beroperasi penuh, pihaknya yakin target ekspor dapat terpenuhi. Menunggu musim panen raya yang diperkirakan dimulai pada Januari hingga Februari 2026 mendatang, pabrik siap mengolah bahan baku. (rus)

Artikel Yang Relevan

Iklan












Terkait Berdasarkan Kategori

Jelajahi Lebih Lanjut