Lombok (ekbisntb.com) – Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan) Provinsi Nusa Tenggara Barat mendorong pengembangan Pelabuhan Soroadu di Kabupaten Dompu agar bisa meningkatkan jumlah tangkapan hasil perikanan di wilayah tersebut.
Kepala Bidang Perikanan Budidaya Karim Marasabessy mengatakan pengembangan pelabuhan dilakukan selama lima tahun ke depan.

“Tahun ini kami fokus studi kelayakan dan detail engineering design untuk mengembangkan Pelabuhan Soroadu,” ujarnya saat ditemui di Mataram, Senin.
Pelabuhan Soroadu merupakan pelabuhan perikanan tangkap yang berada di Desa Jambu, Kecamatan Pajo, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat.
Pelabuhan perikanan yang dibangun sejak tahun 1994 itu memiliki luas total 11 hektare. Walau kini tidak lagi beroperasi, namun masyarakat masih memanfaatkan Pelabuhan Soroadu untuk aktivitas bongkar muat kapal ikan yang didominasi komoditas tuna dan cakalang.
Pelabuhan Soroadu berada di wilayah strategis Teluk Cempi yang berhadapan langsung dengan Samudera Hindia yang masuk ke dalam Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) 573. Keunggulan geografis membuat pelabuhan tersebut potensial untuk menghasilkan tangkapan ikan dalam jumlah besar.
Karim memaparkan pemerintah tidak hanya mengembangkan Pelabuhan Soroadu, tetapi beberapa pelabuhan perikanan lain yang terletak di Sape, Labuan Lombok, Tanjung Luar maupun yang ada Teluk Santong.
“Kami fokus mengembangkan pelabuhan untuk meningkatkan jumlah tangkapan hasil perikanan. Beberapa pelabuhan itu sudah ada (beroperasi), kami tinggal dorong efektivitas pengelolaan pelabuhan,” pungkas Karim.
Nusa Tenggara Barat merupakan provinsi kepulauan yang terdiri dari dua pulau besar, yakni Lombok dan Sumbawa serta 401 pulau-pulau kecil.
Potensi produksi perikanan tangkap di Nusa Tenggara Barat mencapai 185 ribu ton setiap tahun dengan hasil ikan berupa cakalang, tongkol, tuna, cumi-cumi, udang, hingga ikan hias. (ant)