NTB sebagai provinsi kepulauan memiliki potensi sektor bahari yang luas, salah satunya di Teluk Saleh Pulau Sumbawa. Teluk dengan luas sekitar 2.000 km persegi ini memiliki potensi ekosistem pesisir, perikanan, dan wisata alam. Salah satu fauna yang menjadi daya tariknya adalah hiu paus.
Anggota DPRD NTB H. Abdul Hadi, S.E., M.M., mengatakan, satwa megafauna hiu paus menjadi daya tarik yang luar bisa bagi wisatawan dalam maupun luar negeri. Sehingga potensi yang besar ini harus tetap dilestarikan secara berkelanjutan untuk memberikan manfaat bagi masyarakat setempat tanpa mengganggu ekosistem.
“Kita dorong pemerintah untuk melakukan konservasi hiu paus di Teluk Saleh. Dengan tujuan agar kawasan ini menjadi destinasi wisata dengen mengedepankan pemeliharaan lingkungan berkelanjutan,” kata H. Abdul Hadi akhir pekan kemarin.
Ia mengatakan, pihkanya telah mendengar akan dibangun pusat informasi yang berfungsi sebagai learning center tentang hiu paus di Desa Labuhan Jambu, Kecamatan Tarano Kabupaten Sumbawa tahun 2024 ini. Pusat informasi ini harus mampu mengoptimalkan kawasan perairan dengan menghadirkan serta pos terpadu pembinaan, pengawasan dan pengendalian ruang laut.
Anggota DPR RI terpilih dari PKS Dapil Lombok ini mendorong destinasi hiu paus di Teluk Saleh agar dapat menjadi ikon wisata unggulan di NTB yang mampu mendongkrak pendapatan ekonomi masyarakat. Terlebih Pemda diberikan kewenangan untuk mengelola wilayah laut 0-12 mil yang dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kepentingan masyarakat dan daerah sesuai dengan UU Nomor 23 Tahun 2014.
Teluk Saleh telah menjadi surga bagi hiu paus. Kawasan ini menyediakan lingkungan ideal dengan perairan hangat dan keberlanjutan ekosistem laut. Pengunjung memiliki kesempatan unik untuk bertemu hiu paus di pagi hari, menambah daya tarik bagi pecinta alam dan fotografi bawah laut. Menurut riset, di Teluk Saleh terdapat sebanyak 110 ekor hiu paus yang hidup dan berkembang biak.
Menurutnya, Provinsi NTB dalam kurun 25 tahun ke depan akan mampu menjadi daerah pariwisata petualangan sekaligus sebagai daerah penyangga pangan nasional, karena potensinya yang besar. Karena itulah kebijakan pemerintah harus mampu mengangkat semua potensi tersebut menjadi kekuatan yang mensejahterakan masyarakat. “Potensi pengelolaan laut sangat cocok kita dipadukan dengan pariwisata ini,” katanya.(ris)