spot_img
26.5 C
Mataram
BerandaBisnisGubernur NTB Lepas Ekspor Komoditas Unggulan Binaan Bank Indonesia ke Empat Negara

Gubernur NTB Lepas Ekspor Komoditas Unggulan Binaan Bank Indonesia ke Empat Negara

Lombok (ekbisntb.com) – Komitmen Bank Indonesia dalam mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis ekspor kembali ditegaskan melalui pelepasan ekspor sejumlah komoditas unggulan NTB ke pasar internasional. Gubernur NTB, Dr. H. Lalu Muhammad Iqbal bersama Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB, Berry A. Harahap, secara resmi melepas ekspor komoditas NTB ke empat negara dari halaman Kantor Bank Indonesia NTB, Rabu, 23 Juli 2025.
Komoditas yang diekspor yaitu kemiri ke Jepang, vanili ke Amerika Serikat, furnitur ke Spanyol, dan home décor ke Jerman. Ekspor ini merupakan hasil kerja sama dan upaya berkelanjutan dari para pelaku usaha lokal yang telah beberapa kali melakukan pengiriman (repeat order) dengan volume yang terus meningkat.

Gubernur Iqbal menyatakan bahwa ekspor bukan hanya menjadi capaian semata, tetapi menjadi bagian penting dari upaya menggerakkan ekonomi daerah secara luas.

- Iklan -

“Semakin banyak kita ekspor, semakin baik. Ini bukan produk baru, tapi produk yang sudah repeat order. Kami mendukung penuh segala upaya peningkatan ekspor. Namun kita juga harus berpikir lebih jauh, bagaimana caranya mengundang para buyer untuk berinvestasi langsung di NTB, membawa teknologi, pengetahuan, dan membuka lapangan kerja baru,” ujar gubernur.

Ia menekankan pentingnya pemanfaatan pasar besar negara-negara di dunia seperti Amerika, Jepang, dan Korea, termasuk potensi dalam skema perdagangan bebas yang dapat mendorong ekspor lebih luas. Produk seperti vanili yang telah memperoleh sertifikasi FDA (Food and Drug Administration), misalnya, menurut Iqbal membuka peluang besar untuk masuk ke berbagai pasar global.

Karena itu, gubernur juga menyampaikan apresiasi kepada Bank Indonesia Provinsi NTB yang sangat konsisten melakukan pendampingan dari hulu hingga hilir, sehingga komoditas NTB ekspornya konsisten dan meningkat.

Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia NTB, Berry A. Harahap menambahkan bahwa komoditas seperti kemiri dan vanili memiliki dampak ekonomi yang langsung dirasakan oleh masyarakat bawah, mulai dari petani di pinggir hutan hingga pengusaha lokal.

“Kemiri, misalnya, melibatkan banyak masyarakat di sekitar hutan. Nilai tambahnya langsung mengalir ke ekonomi lokal. Sama halnya dengan vanili, furnitur, dan produk kerajinan lainnya. Inilah yang kami dorong agar ekspor non-tambang semakin meningkat,” jelas Berry.

Saat ini, ekspor non-tambang NTB memang masih kecil, sekitar 2 persen dibandingkan ekspor tambang yang didominasi oleh tembaga dan logam lainnya. Namun Berry optimistis angka ini bisa naik seiring perluasan pasar dan peningkatan kapasitas produksi lokal.

“Ke depan kita coba menjalin kemitraan dengan merek global seperti IKEA untuk memasarkan produk home décor NTB. Selain itu, kami juga mendorong penanaman kemiri dan vanili di tanah-tanah kurang produktif di Lombok Tengah hingga Sumbawa dan Bima,” ujarnya.

Berry juga menekankan pentingnya penerapan Good Agricultural Practices (GAP) atau praktik pertanian terbaik dalam membudidayakan komoditas ekspor seperti kemiri, vanili, padi, dan cabai agar hasil produksi berkelanjutan dan berkualitas tinggi.

Melalui ekspor komoditas unggulan ini, Pemerintah Provinsi NTB dan Bank Indonesia berharap dapat meningkatkan pendapatan masyarakat, menekan angka kemiskinan, dan menurunkan stunting. Program pemberdayaan melalui ekspor ini diharapkan menjadi solusi jangka panjang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat NTB secara berkelanjutan.

“Dengan semakin tingginya partisipasi masyarakat dalam kegiatan ekonomi produktif seperti ekspor, maka pendidikan, pendapatan, dan kualitas hidup masyarakat NTB pun akan ikut meningkat,” tutup Berry.(bul)

Artikel Yang Relevan

Iklan







Terkait Berdasarkan Kategori

Jelajahi Lebih Lanjut