spot_img
26.5 C
Mataram
BerandaEkonomiBulog NTB - Peternak Unggas di Jawa Timur Jalin Kerjasama Menyerap Jagung...

Bulog NTB – Peternak Unggas di Jawa Timur Jalin Kerjasama Menyerap Jagung dari NTB

Mataram (ekbisntb.com) – Perum Bulog Kantor Wilayah NTB menjalin kerja sama dengan Koperasi Pinsar Petelur Nasional (KPPN) untuk menyerap jagung hasil produksi petani di Provinsi NTB.

Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU), antara Pimwil Bulog NTB Raden Guna Dharma dan Ketua KPPN, di Hotel Santika, Senin 22 Juli 2024.

- Iklan -

Penandatanganan MoU ini dihadiri juga Asisten II Setda NTB H Fathul Gani, Ketua Presidium Pinsar Petelur Indonesia Yudi Yugiarso, Deputi Direktur Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan, Badan Pangan Nasional I Gusti Ketut Astawa dan sejumlah peternak dari Blitar, Provinsi Jawa Timur.

Pimwil Bulog NTB Raden Guna Dharma mengatakan, kerja sama Bulog NTB dengan KPPN ini merupakan langkah awal untuk memasok produk jagung kering pipil kepada peternak ayam petelur yang ada di Pulau Jawa dan juga beberapa provinis lainnya di Indonesia.

“Bulog NTB akan menjual jagung kering pipil kepada Koperasi Pinsar Petelur Nasional secara bertahap. Untuk MoU pertama ini, kami akan mengirimkan sebanyak 1.300 ton jagung pipil ke sejumlah daerah di Pulau Jawa melalui KPPN ini,” kata Raden Guna Dharma.

Awang sapaan akrab Raden Guna Dharma, menyambut baik kerja sama antara Perum Bulog NTB dan KPPN untuk memasok jagung hasil produk petani di NTB. Pasalnya, potensi jagung di NTB sangat besar setiap tahunnya. Awang menyebutkan, Perum Bulog Kanwil NTB saat ini memiliki stok jagung sebanyak 56.520 ton dan jumlah ini akan terus bertambah, karena penugasan untuk pembelian jagung petani di NTB masih berlaku belum dicabut oleh pemerintah pusat. Jagung yang sudah dibeli Bulog NTB, disimpan di sejumlah gudang dan bahkan melakukan penyewaan gudang kepada pihak swasta untuk menampung jagung hasil pembelian dari petani di NTB.

“Kerja sama ini setiap tiga bulan dievaluasi, dan bisa saja semakin banyak kita pasok untuk KPPN. Untuk 1.300 ton jagung ini kita kirim dalam waktu tiga bulan. Selanjuta MoU bisa diperbaharui, bisa saja semakin banyak nanti permintaanya,” ucap Awang.

Sementara itu, Deputi Direktur Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan, Badan Pangan Nasional (Bapanas) RI, I Gusti Ketut Astawa mengatakan, kerja sama ini adalah langkah nyata daerah dalam menyelesaikan masalah jagung.

“Kami memberikan apresiasi tinggi terhadap upaya Bulog NTB dalam membantu menyelesaikan masalah komoditas jagung ini dengan bekerja sama KPPN,” ucapnya.

Ia menegaskan, jika peternak tidak bisa berdiri sendiri dalam mendorong ketahanan pangan dari sektor peternakan tanpa dukungan petani jagung. Untuk itu penting kolaborasi yang kuat antara pengusaha peternakan dengan petani yang di fasilitasi oleh Bulog.

“Kami berharap kerja sama pasokan jagung antara Bulog NTB dan KPPN ini terus berlanjut, tidak hnya sebatas 1.300 ton ini,” harapnya.

Ketua Presidium Pinsar Petelur Indonesia, Yudi Yugiarso mengatakan, jagung tidak bisa dipisahkan dengan industri peternakan. Hasil produksi peternakan tergantung dari besaran harga jagung di pasar. Kondisi yang sama juga pernah dialami pada tahun 2022. Ia mengaku perihatin dengan harga jagung yang seringkali melonjak tinggi. Kondisi yang sama juga terjadi di hampir seluruh wilayah di Indonesia.

“Kami beruntung, hadirnya Bapanas yang selalu mendukung, tidak hanya peternak, tapi seluruh persoalan pangan lainnya,” katanya.

Yudi mengajak para peternak ayam petelur agar semangat dengan kerja sama ini, karena menjadi gambaran perhatian pemerintah kepada peternak. Peternak sebagai pekerja industri biologis membutuhkan pangan yang sehat, termasuk yang berasal dari jagung berkualitas.

“Kami berharap kerja sama ini akan terus berkelanjutan untuk mendukung program pangan nasional melalui sektor peternakan. Apalagi ketersediaan jagung di NTB juga melimpah dengan dukungan teknologi penyimpanan Bulog yang sudah berpengalaman,” katanya.

Sementara itu, Assisten II Setda NTB, H Fathul Gani memberikan apresiasi kepada Bulog NTB yang telah membuka peluang pasar produksi jagung petani di NTB dengan bermitra dengan KPPN.

“Potensi produksi jagung NTB, sebesar 1,2 juta ton. Dengan dibukanya peluang pasar oleh Bulog NTB melalui kemitraan dengan KPPN, menjadi angin segar produksi jagung di NTB,” tandasnya.(bul)

Artikel Yang Relevan

Iklan






Terkait Berdasarkan Kategori

Jelajahi Lebih Lanjut