26.5 C
Mataram
BerandaEkonomiDisperin Tegaskan Kesiapan NTB Jadi Poros Industri Halal Timur Indonesia

Disperin Tegaskan Kesiapan NTB Jadi Poros Industri Halal Timur Indonesia

Lombok (ekbisntb.com) – Kepala Dinas Perindustrian Provinsi NTB, Hj. Nuryanti, S.E., M.E., menjadi narasumber dalam Seminar Industri Halal pada kegiatan Grand Boss (Business Opportunity Success Seminar) yang digelar oleh Halal Network International (HNI) di Balai Guru Penggerak NTB.

Kegiatan ini menjadi momentum penting bagi Dinas Perindustrian NTB untuk menjajaki peluang kerja sama dalam pengembangan industri halal berbasis agromaritim. Upaya ini sejalan dengan arah kebijakan Pemerintah Provinsi NTB yang tengah fokus memperkuat hilirisasi ekonomi non-tambang.

- Iklan -

Dalam paparannya, Nuryanti menegaskan bahwa produk halal kini bukan hanya kebutuhan umat Islam, tetapi telah menjadi lifestyle global dengan pasar yang sangat besar. Ironisnya, kata dia, sebagian besar produsen utama produk halal justru berasal dari negara-negara non-Muslim seperti Amerika Serikat, Tiongkok, Brasil, dan Prancis.

“Selama tujuh tahun kami membina industri halal di NTB, fokusnya masih banyak di tahap sertifikasi. Tantangan berikutnya adalah bagaimana kita menciptakan pasar dan mampu memenuhi kebutuhannya. Di sinilah pentingnya kemitraan dengan perusahaan seperti HNI yang sudah mandiri dalam produksi, distribusi, hingga jejaring pemasaran,” jelas Nuryanti.

Ia menilai kolaborasi dengan HNI sangat potensial, terutama dalam memperkuat rantai pasok industri halal berbasis agromaritim. Potensi itu mencakup pemanfaatan bahan baku lokal seperti minyak kelapa, gula aren, kopi, rempah-rempah, dan tanaman obat—komoditas unggulan yang banyak dihasilkan dari sektor pertanian dan kelautan NTB.

“Bahan baku agromaritim NTB punya peluang besar untuk masuk ke industri halal nasional dan global. Kami ingin agar IKM dan UMKM lokal tidak hanya menjual produk jadi, tetapi juga bisa menjadi pemasok bahan baku berstandar halal,” ujarnya.

Selain memperkuat rantai pasok, Nuryanti menyebut kemitraan dengan HNI dapat memperluas akses pasar bagi pelaku IKM NTB. Melalui platform digital HalMall milik HNI, produk lokal berpeluang dipasarkan ke jutaan pelanggan di seluruh Indonesia, bahkan hingga luar negeri.

“Kami akan dampingi pelaku IKM agar memenuhi standar industri, sekaligus memanfaatkan jejaring HNI untuk memperluas pasar produk NTB,” tegasnya.

Sementara itu, Couple Leader HNI, Nurhayati Abbas, LCED, menyambut baik langkah Dinas Perindustrian NTB. Ia menilai NTB memiliki potensi besar karena mayoritas penduduknya muslim dan kaya akan bahan baku alami.

“HNI selalu membuka peluang kolaborasi, baik dalam suplai bahan baku maupun perluasan pasar produk halal di NTB. Kami siap bermitra jika kualitas bahan bakunya memenuhi standar industri HNI,” kata Nurhayati.

Senada, Corporate Speaker HNI, Feisa Medlar, LCED, menambahkan bahwa kerja sama ini bisa menjadi gerakan bersama dalam membangun kemandirian ekonomi umat.

“Melalui sistem Pakai, Cerita, Ajak (PCA), siapa pun bisa berpartisipasi tanpa modal besar. HNI hadir untuk memperkuat jejaring usaha masyarakat berbasis halal,” ujarnya.

Dengan sinergi antara Dinas Perindustrian NTB dan HNI, diharapkan NTB mampu memperkuat ekosistem industri halal berbasis agromaritim yang mandiri, berdaya saing, dan berorientasi ekspor. Kolaborasi ini juga diharapkan menjadikan NTB sebagai poros industri halal kawasan timur Indonesia. (bul)

Artikel Yang Relevan

Iklan












Terkait Berdasarkan Kategori

Jelajahi Lebih Lanjut