Lombok (ekbisntb.com) – Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) memastikan adanya Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih tidak akan mengganggu perekonomian Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Sebaliknya, kedua unsur ini akan bergerak beriringan membangun ekonomi daerah.
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM NTB, Ahmad Masyhuri mencatat, saat ini terdapat tiga desa model Kopdes Merah Putih di NTB. Model ini tidak berdiri sendiri, tetapi dirancang untuk berjalan beriringan dengan UMKM lokal agar mampu bersaing secara sehat dan menguntungkan masyarakat.

“Koperasi merah putih ini kita arahkan supaya bisa bersaing. Ndak akan mati usaha rakyat. Tidak akan mematikan usaha yang lain. Justru ini bisa bersinergi yang pada ujungnya menguntungkan masyarakat,” ujarnya.
Koperasi Merah Putih tidak dimaksudkan untuk menguasai pasar atau memonopoli layanan, melainkan menjadi penghubung antara pelaku usaha rakyat dan pasar yang lebih luas.
Justru, dengan adanya koperasi yang kuat, UMKM di desa bisa mendapatkan dukungan akses permodalan, pemasaran, hingga kemitraan yang lebih baik.
Ditegaskan pula bahwa koperasi dan UMKM memiliki karakteristik berbeda namun saling melengkapi. Jika BUMDes dimiliki oleh desa sebagai entitas administratif, koperasi dimiliki langsung oleh masyarakat, yang menjadi anggotanya.
Sementara UMKM berperan sebagai penggerak ekonomi berbasis usaha individu dan keluarga. Dengan posisi yang saling mendukung, keduanya sangat mungkin untuk bersinergi bahkan tumbuh bersama.
“Kita tidak bisa paksakan mereka jadi satu, tapi mereka bisa bermitra, bisa bersaing secara sehat. Yang penting, ujungnya tetap menguntungkan masyarakat,” katanya.
Sementara itu, sebagai bagian dari program Desa Berdaya, Pemprov NTB menargetkan hingga Oktober 2025, koperasi Merah Putih bisa aktif beroperasi di 106 desa dengan kemiskinan ekstrem, dengan dukungan pelibatan UMKM lokal. Akhir tahun ini ditargetkan seluruh koperasi Merah Putih di NTB sudah berjalan optimal.
Untuk memastikan seluruh target yang telah dibuat Pemprov NTB tersebut berjalan, Masyhuri mengatakan pihaknya telah melakukan berbagai langkah strategis, seperti mencarikan tempat usaha, menghubungkan koperasi dengan mitra bisnis, hingga menyiapkan ekosistem agar koperasi dan UMKM bisa tumbuh bersama.
Dinas Koperasi juga memastikan adanya pendampingan usaha, pelatihan manajemen, dan koneksi pasar yang lebih luas.
“Karena itu nanti sasaran desa berdaya. Pak Gubernur punya program desa berdaya kita akan memfokuskan masuk ke desa berdaya. Itu masuk prioritas. Kita Carikan dia tempat usaha, kita koneksikan dengan mitra usaha,” pungkasnya.
Diketahui, pada Senin, 21 Juli 2025 kemarin, Pemerintah Pusat resmi meluncurkan 1.166 Koperasi Desa Merah Putih yang ada di NTB. Peluncuran dilakukan secara serentak bersama dengan 80 ribu desa di Indonesia oleh Presiden RI, Prabowo Subianto. (era)