spot_img
26.5 C
Mataram
BerandaPariwisataMahasiswa Universitas Hamzanwadi Eksplorasi Geologi di Goa Bangkang

Mahasiswa Universitas Hamzanwadi Eksplorasi Geologi di Goa Bangkang

Lombok (ekbisntb.com) – Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi Universitas Hamzanwadi melakukan eksplorasi geologi dan geomorfologi di Goa Bangkang, Desa Prabu, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, Minggu, 20 April 2025. Kegiatan ini merupakan bagian dari pembelajaran lapangan untuk memahami kondisi geologi dan bentang alam kawasan karst di selatan Pulau Lombok.

Kegiatan eksplorasi ini dipandu oleh tiga dosen pendamping dan diikuti oleh sejumlah mahasiswa yang berangkat dari kampus di Lombok Timur. Goa Bangkang, yang terletak tidak jauh dari Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, menjadi lokasi strategis untuk praktik lapangan karena keunikan geologi dan keberagaman ekosistemnya.

- Iklan -

“Goa Bangkang merupakan salah satu situs penting dalam kajian geologi dan geomorfologi. Goa ini terbentuk dari batuan kapur melalui proses pelarutan air selama ribuan tahun,” ujar Koordinator Program Studi Pendidikan Geografi, Baiq Ahda Razula Apriyeni, M.Si, saat dikonfirmasi pada Senin, 21 April 2025.

Menurutnya, kondisi geomorfologi di sekitar Goa Bangkang menunjukkan bentuk lahan khas kawasan karst, seperti tebing curam dan lembah sempit, yang terbentuk akibat proses geologis seperti pelipatan dan retakan batuan. Selain nilai ilmiah, kawasan ini juga memiliki potensi wisata yang cukup tinggi, sehingga penting untuk dikenalkan kepada generasi muda melalui kegiatan edukatif.

Goa Bangkang juga dikenal sebagai habitat alami berbagai spesies kelelawar dan fauna lainnya. Vegetasi khas karst di sekitar mulut goa menjadi tempat hidup bagi serangga, burung, dan reptil, termasuk beberapa spesies endemik yang bernilai konservasi tinggi.

“Penelitian ini diharapkan bisa memberikan rekomendasi terkait pengelolaan kawasan secara berkelanjutan. Dengan meningkatnya aktivitas wisata di Lombok, penting untuk menjaga keseimbangan antara pelestarian alam dan pemanfaatan ekonomi,” tambah Baiq Ahda.

Selama eksplorasi, mahasiswa diminta untuk melakukan pengamatan langsung terhadap struktur batuan, proses erosi, serta bentuk lahan di sekitar goa. Mereka juga diajak mengaitkan hasil temuan dengan teori yang telah dipelajari di kelas.

Bagi sebagian mahasiswa, kegiatan ini menjadi pengalaman pertama menjelajahi goa secara langsung. Salah seorang peserta mengaku sempat gugup saat memasuki lorong sempit goa, namun merasa antusias karena mendapatkan pembelajaran yang aplikatif.

“Belajar di lapangan seperti ini jauh lebih mengesankan dibandingkan hanya membaca buku. Kami bisa melihat langsung bagaimana teori bekerja di alam nyata,” ujarnya.

Eksplorasi ini tidak hanya memperkaya pengetahuan mahasiswa tentang geologi, tetapi juga meningkatkan kesadaran akan pentingnya konservasi alam di tengah geliat pariwisata Lombok. (rus)

Artikel Yang Relevan

Iklan










Terkait Berdasarkan Kategori

Jelajahi Lebih Lanjut