spot_img
26.5 C
Mataram
BerandaEkonomiHarga Jagung Anjlok, Petani di Sumbawa Curhat ke Mentan

Harga Jagung Anjlok, Petani di Sumbawa Curhat ke Mentan

Sumbawa Besar (ekbisntb.com) – Maemunah salah seorang petani jagung asal Labuan Mapin, Kecamatan Alas Barat, Kabupaten Sumbawa, meminta Menteri Pertanian (Mentan) Dr. Andi Amran Sulaiman untuk menyikapi harga jagung yang anjlok di tengah panen raya yang dilakukan pemerintah.

“Jadi, keluhan saya saat ini terkait bibit jagung yang kurang bagus dan harganya yang anjlok. Harga jagung saat ini Rp3.700 per kilogram untuk yang kering dari HPP yang ditetapkan pemerintah di angka Rp5.500 per kilogram,” Kata Maemunah saat curhat ke Mentan, Senin 21 April 2025.

- Iklan -

Selain persoalan harga, dirinya juga mengaku saat itu khusus di Kecamatan Alas Barat tidak memiliki dryer (pengeringan jagung). Sehingga jagung masyarakat rentan rusak dan akan mempengaruhi harga nantinya ketika dijual.

“Karena beberapa hari kemarin hujan saat ini jagung saya hitam dan rusak, sehingga kami meminta ke Mentan untuk segera membangun drayer di kecamatan Alas Barat agar digunakan oleh masyarakat,” ujarnya.

Pimpinan wilayah Bulog NTB, Sri Muniati memastikan kesiapan pihaknya untuk membeli jagung dengan harga yang ditetapkan pemerintah. Tentu dengan syarat yang ditetapkan pemerintah khususnya terkait Kadar Air (KA).

“Kami siap melakukan pembelian dan penyerapan jagung petani yang ada di Sumbawa,” singkatnya yang disertai sorakan dari masyarakat yang hadir di lokasi panen raya jagung.

Menteri Pertanian (Mentan) Dr. Andi Amran Sulaiman, memastikan Bulog akan membeli jagung petani sesuai dengan HPP yang ditetapkan pemerintah. Bahkan Mentan meminta kepada Bulog untuk tidak main-main dalam melakukan penyerapan jagung jika tidak maka jabatannya akan dicopot.

“Bapak masih suka jabatannya dan masih mau disini, mau naik atau turun. Sekarang jangan pernah ada petani di Sumbawa yang mengeluhkan terkait harga jagung,” tegasnya.

Mentan pun menegaskan, karena slot yang tersedia masih sekitar 78.000 ton atau sekitar Rp400 miliar sehingga tidak ada alasan lagi untuk tidak membeli sesuai dengan harga yang ditetapkan pemerintah.

“Saya tidak mau lagi ada petani yang berteriak terkait harga jagung. Kami tadi malam diperintah presiden untuk melindungi rakyat, pupuknya sudah oke, benihnya sudah oke dan harganya juga harus oke dan tidak ada keluhan lagi,” ucapnya.

Mentan pun menegaskan hingga sore ini produksi jagung sudah mencapai 3 juta di Seluruh Indonesia. Bulan Mei dan April menjadi puncak panen raya jagung disejumlah daerah dan serapan 3 juta ton sore ini, tidak pernah terjadi angka produktivitas swasembada jagung sejak 20 tahun terakhir.

“Kami minta panen raya ini jangan disia-siakan. Petani kita sudah bekerja keras dan kami meminta Bulog untuk menyerap jagung petani agar harga terjamin, jangan sampai harga anjlok karena kesejahteraan petani taruhannya,” tukasnya. (ils)

Artikel Yang Relevan

Iklan










Terkait Berdasarkan Kategori

Jelajahi Lebih Lanjut