KAWASAN wisata Pantai Cemara, Desa Lembar Selatan Lombok Barat (Lobar) hampir tidak pernah sepi pengunjung setiap hari libur akhir pekan. Setiap akhir pekan, kawasan ini dikunjungi hampir ratusan pengunjung dari daerah Lobar dan sekitarnya. Lebih-lebih pada saat libur Lebaran Idul Fitri dan Lebaran Ketupat beberapa waktu lalu. Keindahan alam pantainya dan tanaman bakau di lokasi wisata ini mejadi magnet tersendiri bagi pengunjung.
Sayangnya kondisi jalan dan sarana pendukung masih menjadi kekuatan klasik di kawasan wisata yang ingin dijadikan sebagai “Ancol” Lobar tersebut, rusak parah dan dikeluhkan pengunjung. Pantai Cemara yang terletak di Dusun Cemara, Desa Lembar Selatan ini berjarak sekitar dua kilometer dari jalur utama Lembar-Gerung. Untuk tiba di pantai Cemara, pengunjung mesti melewati jembatan kayu dan jalan yang kondisinya rusak.
Dusun berpenduduk sekitar 1000 lebih jiwa ini hampir sebagian besar warganya bermata pencaharian menjadi nelayan. Kadus Cemara, Munawir mengatakan, kawasan cemara ini telah lama tersohor sebagai lokasi wisata bagi warga lokal.
Konon, kawasan ini mulai dikenal sebelum zaman Bupati Lobar, HL. Mujitahid. Awalnya lokasi ini dikenal karena makam keramat yang ramai dikunjungi. Lambat laun, kawasan ini pun dikenal sebagai daerah wisata sehingga ramai dikunjungi selesai Lebaran. Kawasan ini selalu menjadi pilihan lokasi wisata bagi pengunjung setiap akhir pekan. Hampir tiap akhir pekan jumlah pengunjung mencapai ratusan bahkan ribuan orang.
“Tapi ramainya pengunjung ini tidak diberangi dengan penyiapan sarana prasarana di lokasi wisata ini,” tukasnya.
Sarana prasarana seperti jembatan yang belum dibangun permanen. Saat ini jembatan sepanjang sekitar 80 meter itu diperbaiki Pemda dengan anggaran Rp200 juta. Perbaikan jembatan ini berpengaruh terhdap Kunjungan pengunjung ke lokasi itu.
Selain jembatan kayu yang telah lama rusak, akses jalan sepanjang 2 kilometer lebih ke Makam keramat juga kondisinya hampir 90 persen rusak. “Kita bicara jalan hampir 90 persen rusak,”katanya. Jalan ini dikeluhkan pengunjung, lebih – lebih musim hujan kondisinya becek berlumpur.
Karena itu, Pemda harus melakukan penanganan yang serius dengan memprioritaskan pembangunan jalan yang telah lama diusulkan warga melalui pemerintah dusun dan desa tersebut.
Fasilitas umum yang belum memadai juga WC umum dan air bersih masih sangat minim di lokasi ini. Karena itu pelaku usaha kuliner memanfaatkannya dengan menyediakan jasa sewa WC. Begitu pula, air bersih pengunjung kerap kesulitan karena air bersih juga minim tersedia. Letaknya yang stategis menyebabkan kawasan wisata Cemara kerap kali menjadi alternatif bagi wisatawan lokal dan wistawan mancanegara untuk menuju gili-gili yang ada di Sekotong, seperti Gili Nanggu, Gili Sudak, Gili Tangkong dan sejumlah gili di kawasan wisata Sekotong. (her)