Sumbawa Besar (ekbisntb.com) – Program makan bergizi gratis (MBC) yang menjadi asta cita presiden Prabowo Subianto dan wakil presiden Gibran Rakabuming Raka di akan menyasar sebanyak 2.900 orang di Kecamatan Lunyuk sebagai pilot project.
“Program MBG akan mulai dilaksanakan sekitar tanggal 3 Februari mendatang, tim dari BGN juga sudah melakukan verifikasi baik online maupun lapangan dengan total sasaran 2.900 orang, ” kata Dandim Sumbawa, Letkol CZI Eko Cahyo Setiawan, kepada wartawan, Senin 20 Januari 2025.
Ribuan masyarakat tersebut lanjut Dandim, terdiri dari ibu hamil, menyusui, anak sekolah dari tingkat PAUD/TK, SD, SMP, hingga SMA. Jumlah tersebut pun khusus di kecamatan Lunyuk sebagai pilot project program MBG, sementara untuk wilayah lainnya masih menunggu informasi dari BGN.
“Jadi, jumlah tersebut khusus untuk kecamatan Lunyuk saja, karena baru di Lunyuk saja yang sudah ditetapkan oleh BGN menjadi mitra dalam menjalankan program MBG,” sebutnya.
Dijelaskan Dandim, penentuan dapur sehat termasuk lokasi adalah Badan Gizi Nasional (BGN) dan ada prosedurnya sebagai mitra BGN untuk program MBG. Proses awalnya badan usaha yang ingin menjadi mitra BGN harus mendaftar secara online termasuk mengisi persyaratan lainnya.
“Setelah proses daftar dilanjutkan dengan verifikasi secara online dan dilanjutkan verifikasi secara offline (pengecekan lapangan) untuk memastikan layak atau tidaknya untuk menjadi mitra BGN di program tersebut,” ujarnya.
Dandim turut meyakinkan, program MBG ini akan memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat dan membuka lapangan usaha. Karena satu dapur sehat membutuhkan karyawan sekitar 50 orang, tiga orang merupakan pegawai BGN (kepala dapur, ahli gizi dan akuntan) sementara sisanya merupakan relawan.
“Memang 47 orang adalah relawan, tetapi mereka akan mendapatkan gaji. Artinya kalau satu dapur membutuhkan 47 karyawan seandainya ada 10 titik di Sumbawa sehingga banyak masyarakat yang akan bekerja,” ujarnya.
Selain itu, dapur sehat ini juga nantinya akan memberdayakan masyarakat lokal. Artinya semua bahan baku untuk pelaksanaan program tersebut akan diambil dari masyarakat dan petani lokal yang ada di sekitar lokasi dapur BGN sehingga mereka bisa meningkatkan pendapatan.
“Jadi, pada prinsipnya program ini hasil pertanian, perkebunan, dan peternakan yang ada di masyarakat bisa diserap oleh BGN sehingga perekonomian di Sumbawa akan semakin menggeliat,” tambahnya. (ils)