spot_img
26.5 C
Mataram
BerandaBerandaHewan Kurban dan Hewan Potong Diberi Label Sehat

Hewan Kurban dan Hewan Potong Diberi Label Sehat

Tanjung (ekbisntb.com) – Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kabupaten Lombok Utara (KLU), membentuk tim pemeriksa hewan kurban dan hewan potong jelang perayaan Idul Adha 1445 H/2024 ini. Tim telah bekerja sejak H-2 pekan sebelum perayaan.

Kepala Dinas KP3 KLU, Tresnahadi, S.Pt., Jumat 14 Juni 2024 mengungkapkan, kesehatan hewan kurban menjadi atensi Pemda sebelum Hari Raya Idul Adha. Dinas KP3 telah membentuk Tim Pemeriksa Hewan Kurban dan Hewan potong di masing-masing kecamatan. Tim terdiri dari tenaga medis, paramedis dan petugas Inseminasi Buatan (IB).

“Sampai hari ini, belum ditemukan ada hewan kurban atau hewan potong (sapi dan kambing) yang sakit setelah diperiksa oleh tim. PMK (penyakit mulut dan kuku) juga tidak ada,” ujar Tresnahadi.

Ia menjelaskan, hewan kurban maupun hewan potong yang akan diperjualbelikan di masyarakat nantinya akan mendapatkan SKKH (Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) dan Label Sehat. Dokumen tersebut dikeluarkan oleh Tim Medis dan Paramedis setelah memeriksa dan menyimpulkan bahwa tidak ada penyakit pada ternak tersebut.

“Standar sehat pada hewan yang akan dipotong dibuktikan melalui SKKH dan Label Sehatnya. Ini khusus untuk ternak yang dilaporkan akan dipotong atau dikurbankan oleh masyarakat,” sambungnya.

Menurut Tresnahadi, ternak yang sakit memiliki tanda-tanda fisik. Ternak baik sapi maupun kambing yang sakit umumnya lemah sampai tidak mampu berdiri. Sebaliknya ternah sehat, fisiknya bugar.

Ia juga meminta kepada Tim Medis Kesehatan untuk memeriksa ciri-ciri khusus untuk mengantisipasi kemungkinan terjangkitnya PMK pada ternak. Meskipun kasus PMK masih nihil, namun lalu lintas ternak dari dan ke luar Lombok Utara harus terus dilakukan pemantauan. Minimal pemantauan dilakukan saat ternak diperjualbelikan di pasar hewan.

“Pemantauan secara khusus seperti saat PMK dulu belum ada, karena sejauh ini, peredaran ternak masih murni dari sumber daya lokal. Tapi kita pastikan, baik sapi maupun kambing sudah terbebas PMK,” terangnya.

Pihaknya juga berharap, baik masyarakat maupun pengusaha ternak agar ikut mengantisipasi untuk mencegah PMK. Salah satunya dengan tidak membeli ternak sakit untuk dimasukkan ke Lombok Utara. (ari)

Artikel Yang Relevan

Iklan



Terkait Berdasarkan Kategori

Jelajahi Lebih Lanjut

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini