PADA April 2024 terjadi inflasi di Provinsi NTB sebesar 3,31 persen secara tahunan (y-on-y) dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 106,80. Angka ini lebih tinggi daripada inflasi tahunan secara nasional di bulan April yang mencapai 3,0 persen.
Inflasi y-on-y di NTB terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks sejumlah kelompok pengeluaran. Misalnya kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 6,90 persen; kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 3,17 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 2,30persen dan kelompok pengeluaran lainnya.
Kepala BPS Provinsi NTB, Wahyudin saat menyampaikan Berita Resmi Statistik (BRS) di kantornya Kamis 2 Mei 2024 kemarin mengatakan, jika dilihat tingkat inflasi NTB secara bulanan (m-to-m) bulan April 2024 sebesar 0,06 persen dan tingkat inflasi year to date (y-to-d) di bulan April 2024 sebesar 1,05 persen,
Adapun komoditas yang dominan memberikan andil inflasi y-on-y pada April 2024, antara lain beras, tomat, emas perhiasan, sigaret kretek mesin (SKM), daging ayam ras, telur ayam ras, bahan bakar rumah tangga, cumi-cumi, bawang merah, bawang putih, dan sejumlah komoditas lainnya.
“Kelompok makanan, minuman dan tembakau pada April 2024 memberikan andil atau sumbangan inflasi y-on-y sebesar 2,49 persen. Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi y-on-y, yaitu: beras sebesar 0,73 persen, tomat sebesar 0,32 persen, bawang merah 0,09 persen, Cigaret Kretek Mesin (SKM) sebesar 0,17 persen, daging ayam ras dan telur ayam ras masing-masing sebesar 0,12 persen dan lainnya,” kata Wahyudin.
Ia mengatakan, di kelompok pakaian mengalami inflasi y-on-y sebesar 1,49 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 102,78 pada April 2023 menjadi 104,31 pada April 2024. Subkelompok pada kelompok ini mengalami inflasi y-on-y, yaitu: subkelompok pakaian sebesar 1,69 persen dan subkelompok alas kaki sebesar 0,74 persen. Kelompok ini pada April 2024 memberikan andil atau sumbangan inflasi y-on-y sebesar 0,08 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi y-on-y, yaitu seragam sekolah anak sebesar 0,02 persen, baju muslim pria, seragam sekolah pria dan ongkos laundry masing-masing sebesar 0,01 persen.(ris)