26.5 C
Mataram
BerandaNTBLombok BaratPeternak Lombok Timur Dambakan Kembali Bantuan Subsidi Kawin Suntik Ternak

Peternak Lombok Timur Dambakan Kembali Bantuan Subsidi Kawin Suntik Ternak

Lombok (ekbisntb.com) – Para peternak di Kabupaten Lombok Timur (Lotim) mendambakan kembali hadirnya bantuan pemerintah untuk program Inseminasi Buatan (IB) atau yang dikenal sebagai “kawin suntik”. Bantuan yang sempat terhenti selama dua tahun terakhir ini dinilai sangat besar manfaatnya untuk mempercepat kehamilan ternak dan meningkatkan populasi.

Majrun, salah seorang peternak di Lotim, mengungkapkan kerinduan akan program tersebut. Menurutnya, dengan IB, mendapatkan sapi eksotik seperti simental dan brangus menjadi jauh lebih mudah.

- Iklan -

“Sudah cukup lama bantuan IB ini tidak pernah ada lagi. Padahal, untuk bisa dapat sapi eksotik seperti simental, brangus dan jenis lainnya sangat mudah lewat cara IB. Kawin alami cukup susah mengingat sapi jantan dengan kualitas terbaik susah diperoleh,” ujarnya.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Lotim, H. Masyhur, mengonfirmasi terhentinya bantuan tersebut. Ia menyebut bantuan straw atau semen cair beku dari pemerintah pusat telah dihentikan sejak 2024.

Menurut H. M. Masyhur, tidak adanya IB subsidi Ini menjadi problem dalam upaya meningkatkan jumlah populasi ternak. Diketahui jumlah populasi ternak di Lotim saat ini 140 ribu ekor. “Kita terkendala dalam penambahan populasi ternak, kita itu sangat kita harapkan bantuan IB ini kembali ada,” harapnya.

Dia mengkhawatirkan, tanpa bantuan IB, populasi ternak di Lotim akan terus berkurang, terutama mengingat tingginya angka pemotongan. Kekhawatiran ini diperparah dengan peran Lotim sebagai salah satu kabupaten penyuplai utama daging sapi bagi beberapa kabupaten di Pulau Lombok.

Meski bantuan pusat terhenti, proses IB di masyarakat masih berjalan secara swadaya. Namun, hal ini memberatkan peternak karena biayanya yang cukup tinggi.

Kegiatan pelaksanaan IB memang tetap ada, tapi dibeli secara swadaya oleh peternak, sedangkan sekali melakukan IB biayanya cukup mahal dan butuh 2-3 kali dilakukan, baru bisa berhasil,” jelas Masyhur.

Senada Kadisnakeswan, Kabid Peternakan Disnakeswan Lotim, drh. Zulfan Ashri, menambahkan bahwa saat ini peternak yang ingin melakukan IB harus membeli straw secara mandiri dari Lembar dan Banyumulek di Lombok Barat.

Zulfan mengungkapkan bahwa pihaknya telah bersiap mengajukan proposal untuk meminta bantuan pada tahun 2026.  Disnakeswan Lotim mengakui sudah ajukan proposal ke pemerintah pusat. Harapannya untuk tahun 2026 Lotim kembali dapat bantuan yang sangat didambakan petani tersebut.

Kebutuhan akan straw ini sangat besar. Dengan jumlah sapi betina produktif mencapai 36.000 ekor, Lotim membutuhkan sekitar 56.000 straw mengingat setiap sapi umumnya membutuhkan 2-3 straw untuk berhasil bunting.  (rus)

Artikel Yang Relevan

Iklan












Terkait Berdasarkan Kategori

Jelajahi Lebih Lanjut