Lombok (ekbisntb.com) – Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menargetkan produk-produk unggulan daerah dapat menembus pasar ekspor di lima benua. Produk seperti kopi, kemiri, hingga cabai sudah pernah menembus pasar Asia dan Timur Tengah, dan kini Dinas Perdagangan NTB berupaya memperluas jangkauan ke Eropa, Amerika, serta Afrika.

Kepala Dinas Perdagangan Provinsi NTB, Jamaludin Malady, mengatakan langkah ini sejalan dengan program hilirisasi agar produk NTB bisa diekspor langsung tanpa harus melalui daerah lain seperti Surabaya. Selain itu, target ekspor ke lima benua di dunia ini, juga sejalan dengan visi misi Gubernur NTB, dan Wakilnya, Dr. H. Lalu. Muhamad Iqbal dan Hj. Indah Damayanti Putri, yaitu Makmur Mendunia.

“Target kita ekspor ke lima benua. Saat ini Asia dan Timur Tengah sudah berjalan dengan komoditas seperti cabai, kemiri, dan kopi. Ke depan, kita optimis produk NTB bisa menembus pasar yang lebih luas jika hilirisasi berjalan baik,” ujar Jamaludin di Suara NTB, Rabu, 20 Agustus 2025.
Dorong UMKM Naik Kelas
Jamaludin menjelaskan, Dinas Perdagangan bersama Bank Indonesia aktif melaksanakan berbagai pelatihan untuk pelaku UMKM, baik yang baru merintis maupun yang sudah berpengalaman. Edukasi tersebut penting agar pelaku usaha memahami standar ekspor, termasuk kualitas produk dan regulasi perdagangan internasional.
“Kami dorong pelaku UMKM agar memahami bahwa menjual produk di pasar global jauh lebih menguntungkan dibandingkan di pasar lokal. Harga di luar negeri lebih tinggi, tapi tentu kualitas harus memenuhi standar internasional,” jelasnya.
Subsidi Biaya Sampel Produk
Untuk mempercepat realisasi ekspor, pemerintah daerah juga memberikan subsidi biaya pengiriman sampel produk ke luar negeri. Hal ini membantu pelaku UMKM yang masih terkendala modal.
“Ketika eksportir mencari buyer di luar negeri, biasanya mereka diminta mengirim sampel. Dinas Perdagangan hadir untuk membantu pembiayaan pengiriman, bahkan sampai Rp5 juta per produk. Dengan begitu, buyer bisa menilai kualitas dan melakukan pemesanan dalam jumlah besar,” ungkap Jamaludin.
Sinergi dengan Lembaga Terkait
Selain pelatihan dan subsidi, Dinas Perdagangan NTB juga menjalin kerja sama dengan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI), Bea Cukai, serta perbankan. Sinergi ini diharapkan dapat mempercepat proses perizinan, pembiayaan, dan distribusi produk ekspor dari NTB ke berbagai negara.
Jamaludin optimis, meski terdapat sejumlah kendala, target ekspor ke lima benua tetap realistis dicapai.
“Dengan kolaborasi semua pihak dan semangat pelaku usaha, NTB bisa menjadi daerah penghasil produk ekspor unggulan, tidak hanya tambang, tetapi juga sektor pertanian dan UMKM,” pungkasnya.(bul)