Lombok (ekbisntb.com) – Pelaku wisata di Lombok Timur (Lotim) bagian Selatan menyatakan dukungan dan apresiasi atas langkah tegas Bupati Lotim, H. Haerul Warisin dalam menyelesaikan konflik perebutan spot surfing di Perairan Ekas, Kecamatan Jerowaru, yang telah berlangsung sejak 2022. Aksi Bupati Lotim dinilai mengakhiri problem berkepanjangan yang merugikan ekonomi lokal.
Ruth Siren, pemilik Panorama Cottage Ekas, mengungkapkan dampak parah konflik ini. “Okupansi hotel turun drastis, dari 100 persen menjadi hanya 50 persen. Tamu banyak yang mempersingkat stay,” ucapnya.

Ia menegaskan, wisatawan yang sedang berselancar saat penertiban Selasa lalu tidak diusir oleh Bupati, melainkan diberi kesempatan menyelesaikan aktivitasnya, dan mereka memahami kebijakan ini.
Konflik dipicu dominasi operator wisata dari Lombok Tengah (Loteng) yang membawa tamu dalam jumlah besar, seringkali melebihi kapasitas, tanpa memberi kontribusi ekonomi signifikan bagi Lotim. “Mereka tidak membayar retribusi, hanya meninggalkan sampah. Sementara nelayan lokal, penyewa papan surfing, dan penginapan di sini tidak kebagian penghasilan,” papar Ruth.
Prinsipnya equal opportunity local economy. Fasilitas dan ekonomi harus dinikmati masyarakat setempat yang siap menjadi boatman, penyewa papan, dan penyedia jasa lainnya.
Hal senada disampaikan Zainuddin, General Manager Heaven on The Planet. Okupansi hotel menurun drastis. Semula bisa rata-rata 7 malam jadi hanya 2 malam karena tidak bisa berselancar dengan nyaman.
Merespons keluhan pelaku usaha dan masyarakat, Bupati H. Iron, sapaan akrab Bupati Lotim yang turun langsung ke lokasi. Bupati melihat fakta dan langsung bertindak. Saat penertiban, boat dari Awang (Loteng) disuruh pulang.
Pelaku usaha menekankan perlunya regulasi yang jelas dan tegas dari Pemda Lotim untuk mencegah konflik berulang. “Kita butuh aturan kapasitas boat, pembagian spot berdasarkan level surfer, dan penegakan retribusi untuk kontribusi ekonomi lokal,” pungkas Zainuddin.
Kini, aktivitas surfing di Ekas berjalan kondusif dengan pengawasan rutin Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Kasatpol PP Lotim, Selamet Alimin menjelaskan pihaknya sudah beberapa hari terakhir ini tetap melakukan pemantauan di lokasi surfing. (rus)