spot_img
26.5 C
Mataram
BerandaNTBKota MataramKota Mataram Siapkan Diri Jadi Destinasi ’’Urban Tourism’’

Kota Mataram Siapkan Diri Jadi Destinasi ’’Urban Tourism’’

Lombok (ekbisntb.com) – Pemerintah Kota Mataram tengah menyusun strategi menyeluruh dalam upaya menjadikan kota ini sebagai destinasi wisata unggulan berbasis urban tourism yang menekankan pluralisme, harmoni, dan daya tarik lokal. Hal ini disampaikan Kepala Dinas Pariwisata Kota Mataram, Dr. Cahya Samudra dalam rapat Panitia Khusus (Pansus) Ripparda DPRD Kota Mataram yang membahas arah pembangunan sektor pariwisata secara berkelanjutan.

Cahya menyampaikan bahwa tantangan pengembangan pariwisata tidak dapat diatasi oleh satu dinas saja. “Pariwisata bukan hanya urusan Dinas Pariwisata, tapi melibatkan seluruh perangkat daerah, dari kebersihan, perdagangan, UMKM, hingga pendidikan,” ujarnya, Senin 19 Mei 2025.

- Iklan -

Ia menekankan bahwa Kota Mataram memiliki keunikan tersendiri dibandingkan destinasi wisata lain, seperti Yogyakarta atau Bali. “Ketika orang pergi ke Jogja, mereka ke Malioboro, Borobudur, atau Prambanan—yang sebenarnya bukan sepenuhnya berada di Kota Yogyakarta. Sementara di Mataram, kita memiliki Malioboro-nya sendiri, bahkan dengan kekayaan yang lebih plural dan terintegrasi,” katanya.

Menurut Cahya, Mataram adalah miniatur keberagaman yang hidup berdampingan dalam harmoni. “Anda mungkin tidak bisa melihat Lombok di Bali, tapi Anda bisa melihat Bali di Lombok, khususnya di Mataram,” tegasnya. Ia juga mengutip konsep “pluralism dan urban tourism” sebagai fondasi strategis dalam pembangunan kepariwisataan.

Dalam upaya memperkuat identitas pariwisata, Pemkot Mataram akan memasukkan berbagai agenda budaya lokal dalam calendar of events, seperti Lebaran Topat dan Takbiran. Rute wisata kota juga telah dibakukan, mencakup Ampenan, Kelenteng, Islamic Center, dan Taman Mayura—sebagai ikon keberagaman budaya dan sejarah.

Salah satu poin penting yang dibahas adalah pembentukan lembaga pengawas pariwisata sebagaimana diatur dalam pasal 77 Raperda Ripparda Kota Mataram. Lembaga ini akan bertugas mengawasi pelaksanaan kebijakan dan praktik pariwisata di lapangan, berbeda dari badan promosi daerah yang bersifat ad hoc.

Pariwisata Mataram, ditegaskan Cahya, adalah sektor strategis yang dapat menjadi penggerak utama ekonomi masyarakat. Namun, tantangan terbesarnya adalah menciptakan identitas kota yang mudah diingat wisatawan. “Apa yang terlintas di benak orang saat mendengar ‘Mataram’? Ini yang perlu kita bangun bersama.”

Selama tahun ini, Kota Mataram telah enam kali menerima kunjungan wisatawan mancanegara melalui kerja sama dengan berbagai agen perjalanan, salah satunya Lombok Paradise Travel. Hal ini menunjukkan potensi besar yang dimiliki kota sebagai pintu masuk wisata Pulau Lombok.

Rapat tersebut menyepakati pentingnya strategi lintas sektor yang menyeluruh, inklusif, dan berbasis identitas lokal. Pemkot Mataram akan terus berinovasi dalam mengemas keberagaman sebagai daya tarik utama, menjadikan kota ini bukan hanya tujuan, tetapi juga pengalaman. (fit)

Artikel Yang Relevan

Iklan



Terkait Berdasarkan Kategori

Jelajahi Lebih Lanjut