Lombok (ekbisntb.com) – Bupati Lombok Timur (Lotim), H. Haerul Warisin, menegaskan komitmen pemerintahannya untuk menurunkan kasus stunting di wilayahnya. Hal ini disampaikan saat menerima kunjungan Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) di ruang kerjanya pada Rabu 19 Maret 2025.
Salah satu langkah konkret yang akan diambil adalah mempercepat pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebagai upaya penanganan stunting.

H. Iron, sapaan akrab Bupati Lotim ini menyatakan program MBG diharapkan dapat menjadi solusi efektif untuk meningkatkan asupan gizi anak-anak di Lombok Timur. Selain itu, ia juga berencana melibatkan kalangan pengusaha, khususnya pengusaha tambak udang, untuk berperan sebagai orang tua asuh bagi anak-anak yang mengalami stunting.
Menurutnya, potensi ekonomi yang dimiliki para pengusaha dapat dimanfaatkan untuk mendukung program ini. “Kami optimis, dengan dukungan berbagai elemen masyarakat, termasuk BKKBN Provinsi NTB, Lombok Timur dapat menurunkan angka stunting dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM),” ujar Bupati.
Data terbaru dari Survei Kesehatan Indonesia (SKI) menunjukkan bahwa prevalensi stunting di NTB saat ini mencapai 24,6%, meskipun telah mengalami penurunan sebesar 8,1% secara nasional. Namun, angka stunting di Lombok Timur masih lebih tinggi, yaitu 27,6%. Hal ini menjadikan penurunan kasus stunting sebagai salah satu prioritas utama Pemerintah Provinsi NTB.
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi NTB, Lalu Makripuddin, menyambut baik komitmen Pemerintah Kabupaten Lotim dalam upaya penurunan stunting. Ia juga memperkenalkan gerakan “Orang Tua Asuh Cegah Stunting” (Genting) yang diharapkan dapat mempercepat penurunan angka stunting di wilayah tersebut.
“Pelibatan pengusaha sebagai orang tua asuh bagi anak-anak stunting di sekitar lokasi usaha diharapkan dapat memberikan dampak signifikan dalam upaya penurunan stunting,” kata Makripuddin.
Gerakan Genting ini diharapkan tidak hanya memberikan bantuan finansial, tetapi juga edukasi dan pendampingan kepada keluarga yang memiliki anak stunting. Dengan kolaborasi antara pemerintah, pengusaha, dan masyarakat, diharapkan Lotim dapat mencapai target penurunan stunting yang lebih baik di masa mendatang.
Pemkab Lotim dan BKKBN Provinsi NTB berkomitmen untuk terus bekerja sama dalam upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat, khususnya dalam menangani masalah stunting yang masih menjadi tantangan serius di wilayah tersebut. (rus)