spot_img
26.5 C
Mataram
BerandaBisnisDekranasda NTB dan Disperin NTB Genjot Daya Saing Tenun Semoyang

Dekranasda NTB dan Disperin NTB Genjot Daya Saing Tenun Semoyang

Lombok (ekbisntb.com) – Guna menggenjot daya saing industri tenun lokal dan mendorong inovasi berbasis kearifan budaya, Ketua Dekranasda Provinsi NTB, Sinta M. Iqbal, meninjau langsung Pelatihan Tenun dan Desain yang digagas Dinas Perindustrian Provinsi NTB di Desa Semoyang, Kecamatan Praya Timur, Kabupaten Lombok Tengah, pada Rabu 18 Juni 2025.

Pelatihan intensif selama tiga hari (16-18 Juni 2025) ini diikuti oleh para perajin dan pelaku IKM tenun lokal di Kantor Desa Semoyang. Peserta dibekali pembelajaran mendalam dari instruktur profesional, mencakup teknik tenun ikat tradisional, pembuatan pola, pewarnaan alami, hingga praktik menenun menggunakan alat tenun gedogan.

- Iklan -

Dalam kunjungannya, Sinta M. Iqbal menyapa para peserta dan instruktur, serta mengapresiasi hasil karya para penenun. Ia memotivasi peserta, khususnya Desa Semoyang, untuk berinovasi memproduksi kain tenun berukuran lebar 1 meter, tekstur lebih tipis dan halus, serta menggunakan pewarna alami. Inovasi ini diyakini akan membuka lebih banyak peluang pasar dan meningkatkan nilai ekonomi produk tenun lokal.

“Peserta telah dibekali pelatihan dan alat bantu produksi yang memadai. Sekarang saatnya naik kelas! Kain tenun lebar satu meter bukan hanya meningkatkan nilai jual, tapi juga memperkuat posisi tenun NTB di pasar nasional dan global,” tegas Bunda Sinta, panggilan akrabnya.

Ia berharap tenun Semoyang memiliki nilai tambah dan mampu bersaing baik di lokal NTB maupun di kancah global.

Senada dengan hal itu, Kepala Dinas Perindustrian Provinsi NTB, Nuryanti, S.E., M.E., menegaskan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari skema pemberdayaan berkelanjutan untuk IKM tenun. “Kami ingin para penenun tidak hanya terampil dalam teknik, tetapi juga kreatif dalam desain dan mampu membaca arah pasar. Inovasi berbasis budaya adalah kunci agar tenun kita tak hanya lestari, tapi juga mendunia,” ujar Nuryanti.

Kegiatan ini dirancang untuk memperkaya keterampilan teknis penenun sekaligus memperluas wawasan mereka terhadap inovasi desain. Pelatihan ini juga menjadi momen penting untuk mempersiapkan IKM dalam menjawab tantangan modernisasi industri berbasis warisan budaya.

Pada hari kedua pelatihan, peserta mulai mengimplementasikan ilmu yang diberikan dengan praktik langsung membuat pola desain dan pewarnaan benang menggunakan teknik ikat, yang menjadi ciri khas tenun ikat. Tahapan ini membuka pemahaman baru bagi peserta bahwa nilai estetika kain dimulai dari proses desain benang sebelum menenun.

Nuryanti menekankan bahwa dibutuhkan proses dan dukungan semua pihak, serta usaha kuat dari masyarakat di bawah bimbingan Kepala Desa, PKK Desa, dan Karang Taruna Desa. Kolaborasi ini diharapkan membentuk ekosistem yang mendukung eksistensi dan peningkatan kualitas perajin tenun.

Sementara Kepala Desa Semoyang, Zulkarnaen, M.Pd., turut menyampaikan apresiasinya terhadap pelatihan ini. Ia menyebut bahwa pelatihan semacam ini sangat dibutuhkan oleh masyarakatnya yang sebagian besar masih bergantung pada ekonomi berbasis kerajinan.

“Kami sangat berterima kasih atas kehadiran Dekranasda dan Dinas Perindustrian. Kegiatan ini bukan hanya menghidupkan budaya, tapi juga memberi napas baru bagi ekonomi masyarakat kami,” ungkapnya.(bul)

Artikel Yang Relevan

Iklan





Terkait Berdasarkan Kategori

Jelajahi Lebih Lanjut