spot_img
26.5 C
Mataram
BerandaNTBEvent Besar Tiap Bulan, Ikhtiar Wujudkan NTB Mendunia

Event Besar Tiap Bulan, Ikhtiar Wujudkan NTB Mendunia

Pariwisata merupakan salah satu program prioritas dari pasangan Dr. H. Lalu Muhamad Iqbal dan Hj. Indah Dhamayanti Putri (Iqbal-Dinda). Bahkan, Gubernur NTB menyampaikan visinya agar NTB tidak hanya dikenal sebagai destinasi wisata alam. Namun, ingin NTB sebagai pusat kegiatan kreatif dan budaya yang berkelanjutan. Untuk ikhtiar itu, Gubernur Iqbal mewacanakan  tiap bulan, ada event besar yang digelar.

BESARNYA potensi pariwisata yang dimiliki NTB masih belum digarap secara maksimal. Beda kepemimpinan dengan membawa visi misi dan kebijakan masing-masing, baik di tingkat daerah hingga pusat berpengaruh besar terhadap ‘’hidup matinya’’ dunia pariwisata.

- Iklan -
Event GT World Challenge di Sirkuit Mandalika. (ekbisntb.com/ist)

Kita masih ingat bagaimana belum lama ini, sejumlah pengelola hotel di Mataram dan beberapa daerah di NTB kesulitan menggaji karyawannya. Bahkan, jika kondisi seperti itu masih berlanjut, maka kebijakan merumahkan karyawan adalah solusi tepat. Hal ini tidak terlepas dari kebijakan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming yang mengeluarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 Tentang Efisiensi APBN dan APBD.

Kegiatan-kegiatan yang selama ini menjadi program Kementerian/Lembaga di masa pemerintahan sebelumnya dianggap sebagai sebuah pemborosan anggaran dirasionalisasi oleh Kementerian Keuangan dan tidak dianggarkan sama sekali. Daerah-daerah yang selama ini menjadikan Meeting, Incentive, Convention dan Exhibition (MICE) sebagai program unggulan dan mengandalkan kegiatan dari Kementerian/Lembaga pun terkena dampaknya.

Hotel-hotel yang memiliki ballroom atau ruang pertemuan dalam jumlah besar dan memiliki banyak karyawan harus memutar otak agar bagaimana operasional hotel tetap bertahan. Namun, jika kegiatan MICE dari instansi pemerintah tetap saja minim, maka kebijakan merumahkan karyawan mau tidak mau harus dilakukan.

Pengembangan pariwisata inilah yang menjadi salah satu tugas besar dari pasangan Iqbal-Dinda di luar program lainnya dalam merealisasikan visi misinya, sehingga menjadikan NTB Makmur Mendunia.

Gubernur NTB H. Lalu Muhamad Iqbal pada acara Tourism Gathering di Pendopo Tengah Gubernur NTB, Rabu, 30 April 2025 malam lalu menegaskan komitmennya dalam mengembangkan pariwisata. Baginya pengembangan pariwisata adalah satu hal yang sangat penting, karena NTB memiliki banyak objek wisata yang juga dilengkapi dengan fasilitas pendukung.

Artinya, pengembangan pariwisata tidak hanya mendatangkan wisatawan semata untuk menikmati objek wisata yang dimiliki. Namun ada side event yang bisa membuat wisatawan betah menginap di NTB dan memberikan dampak pada masyarakat yang ada di sekitar. Khususnya penjual suvenir dan tanda mata lainnya. Jika semakin banyak wisatawan dan masa tinggalnya lama, maka multiplier effect pada sektor lainnya juga terasa.

Untuk ikhtiar itu, Gubernur Iqbal mewacanakan akan menggelar event berskala besar setiap sebulan sekali. Dan tahun-tahun berikutnya, event-event besar, baik nasional dan internasional bisa digelar seminggu sekali tidak hanya sebatas ‘’omon-omon’’.

Gubernur kembali menegaskan pernyataan komitmennya saat silaturahmi dengan pimpinan redaksi dan wartawan se NTB di Pendopo Gubernur NTB, Rabu, 7 Mei 2025 lalu. Hal ini tidak lepas dari upaya pemerintahannya dalam menjadikan pariwisata sebagai sektor andalan dan meningkatkan pendapatan masyarakat serta industri pariwisata.

‘’Kemudian kita akan coba touch up supaya jadi event pariwisata. Contoh event paragliding di Sky Lancing yang tadi tidak banyak yang tahu ini yang ketiga kalinya dan tidak banyak tahu juga ada event itu. Ini coba kita touch up supaya jadi event pariwisata,’’ ujarnya.

Gubernur juga menyebut kegiatan Rinjani 100 akan dibantu oleh pemerintah dengan memberikan sentuhan pariwisata. Jika selama ini, event Rinjani 100 hanya fokus pada olahraga saja. Maka ke depan akan dikombinasikan dengan pariwisata dan digelar tahunan. Sehingga selain datang berolahraga, peserta dan keluarga bisa menikmati keindahan objek wisata yang ada di daerah ini, khususnya di Gunung Rinjani.

‘’Targetnya tahun ini mudah-mudahan tercapai. Setiap bulan satu event besar. Tahun depan, tiap dua minggu satu event besar, tahun ketiga, tiap minggu satu event besar, sehingga kita tidak tergantung lagi dengan PNS yang tiap satu minggu menggelar seminar,’’ terangnya.

Diakuinya, tingkat ketergantungan hotel yang ada di dalam kota terhadap event MICE yang digelar oleh instansi pemerintah cukup besar. Sementara keberadaan hotel atau resort yang ada di Gili masih tetap eksis ketika pemerintah melakukan efisiensi.

Gubernur juga mendorong transformasi peran event organiser (EO) menjadi event creator. Menurutnya, EO tidak lagi sekadar menunggu proyek dari pemerintah, Melainkan harus aktif menciptakan ide dan eksekusi acara dengan dukungan dan kolaborasi pemerintah daerah. “Sekarang EO jadi event creator, kalian yang ciptakan. Bukan hanya menunggu,” katanya.

Ia meyakini bahwa event-event besar akan menjadi penggerak ekonomi lokal, promosi produk UMKM, serta membuka peluang investasi baru.

Untuk mendukung visi ini, Pemprov NTB akan memperkuat infrastruktur pariwisata, khususnya konektivitas udara dan laut. Beberapa langkah yang sudah mulai dijalankan antara lain pengembangan jalur kapal cepat di Senggigi dan Mandalika.

“Kita sadar bahwa ada problem di konektivitas ini. Kita coba seagresif mungkin mencari alternatif,” jelasnya.

Gubernur juga menyoroti isu sampah yang masih menjadi tantangan besar bagi pariwisata NTB. Ia mengajak seluruh pengusaha hotel dan pelaku industri pariwisata untuk bersama-sama mencari solusi, demi menciptakan NTB yang bersih dan nyaman bagi wisatawan. (ham)

Artikel Yang Relevan

Iklan




Terkait Berdasarkan Kategori

Jelajahi Lebih Lanjut