Lombok (ekbisntb.com) – Perum BULOG Kantor Cabang (Kancab) Kediri, Jawa Timur menggandeng TNI dan Dinas Pertanian untuk mengantisipasi puncak panen raya yang diperkirakan terjadi pada akhir Maret hingga April 2025. Langkah ini diambil untuk memaksimalkan penyerapan gabah dan beras petani di wilayah Kediri dan sekitarnya.
Kepala Perum BULOG Kancab Kediri, Imam Mahdi, menyatakan bahwa pihaknya telah siap dan serius untuk menyerap hasil panen petani.

“Serapan Kancab Kediri telah mencapai 33.600 ton setara Gabah Kering Panen (GKP) atau 16.800 ton setara beras, dan ini merupakan yang tertinggi di Jawa Timur,” ujarnya.
Namun, Imam Mahdi mengakui bahwa puncak panen membawa tantangan tersendiri. Salah satu tantangan utama adalah jumlah produksi yang melebihi kapasitas pengeringan yang tersedia.
“Jumlah produksi berdasarkan data Dinas Pertanian mencapai sekitar 5.600 ton per hari pada periode puncak panen, sementara kapasitas pengeringan kami hanya 450 ton per hari,” jelasnya.
Untuk mengatasi tantangan ini, BULOG Kancab Kediri berkolaborasi dengan TNI, Pemerintah Daerah, dan Dinas Pertanian melalui Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL).
“Salah satu langkah yang kami lakukan adalah penjadwalan panen oleh petani. Tujuannya adalah agar setiap hasil panen dapat langsung diproses di pengeringan, sehingga kualitas gabah tetap terjaga,” kata Imam Mahdi.
Selain itu, penjadwalan panen juga penting untuk menghindari penumpukan gabah kering panen yang belum dapat diproses akibat penuhnya kapasitas pengeringan. “Kami membutuhkan dukungan dari semua pihak, terutama TNI dan PPL, untuk menyosialisasikan hal ini kepada petani,” tambahnya.
Imam Mahdi juga menegaskan bahwa isu yang menyebutkan Kancab Kediri tidak mau menyerap gabah petani adalah tidak benar.
“Kami setiap hari menyerap lebih dari 1.500 ton GKP. Jika ada yang belum tersentuh, itu mungkin karena keterbatasan kapasitas. Oleh karena itu, kami membutuhkan dukungan dari semua pihak,” ujarnya.
Sebagai upaya konkret, BULOG Kancab Kediri telah membentuk 18 Tim Jemput Gabah yang setiap hari berkeliling menjemput hasil panen petani dan melakukan pembayaran secara tunai.
“Kami juga sedang mengusahakan adanya tambahan pengering (dryer) untuk meningkatkan kapasitas pengeringan dan pengolahan gabah hasil panen petani,” pungkas Imam Mahdi.(r)