Sumbawa Besar (Ekbis NTB) – Perusahaan Umum (Perum) Badan Urusan Logistik (Bulog) telah melakukan penyerapan jagung sebanyak 1.032 ton dari sejumlah mitra usaha yang berada di Kabupaten Sumbawa dan Sumbawa Barat.
“Jadi, sejak tanggal 1 Mei kita sudah melakukan penyerapan untuk menstabilkan harga jagung dan masih kita lakukan sampai dengan penugasan berakhir (31 Mei),” kata Pinca Perum Bulog Sumbawa, Zuhri Hanafi, kepada Ekbis NTB, Jumat 17 Mei 2024.
Dikatakannya, sampai dengan saat ini masih ada sekitar 130 ton jagung di Sumbawa masih menunggu untuk masuk kedalam gudang. Sedangkan untuk di Kabupaten Sumbawa Barat, sudah tidak masuk ke dalam gudang.
“Masih ada yang belum masuk ke gudang, mudah-mudahan hari ini sudah bisa masuk dengan syarat yang sudah ditetapkan sebelumnya,” ucapnya.
Dia pun meyakinkan, bahwa Bulog Sumbawa sudah sangat siap melakukan penyerapan jagung dengan catatan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan. Bahkan pihaknya sudah menyiapkan tiga gudang berada di Lopok, Alas dan satu gudang swasta di Labangka.
“Sejak penetapan Bapanas, kita sudah melakukan kegiatan penyerapan jagung di gudang Lopok dan Alas termasuk satu gudang swasta di Labangka untuk mendukung kegiatan penyerapan,” ucapnya.
Dia pun melanjutkan masing-masing gudang yang disiapkan memiliki kapasitas yang cukup untuk menyerap jagung. Gudang Lopok dan Alas masing-masih berkapasitas 1.000 ton dan satu gudang swasta berkapasitas sekitar 1.500 ton.
“Karena kita diberikan tugas untuk menyerap jagung, kita sudah siapkan segala sesuatunya termasuk gudang. Proses penyerapan juga masih terus berjalan,” sebutnya.
Sementara untuk mekanisme penyerapan jagung lanjutnya, tetap sama seperti pembelian gabah dengan ketentuan kadar air tentu. Pihaknya pun melakukan penyerapan dengan menggandeng sejumlah mitra Bulog yang melakukan tanda tangan kontrak.
“Harga pembelian tetap disesuaikan dengan Kadar Air (KA). Misalnya KA 30 persen sesuai ketetapan Bapanas yakni Rp 4.200 per kilogram, KA 20 persen Rp 4.750 dan seterusnya. Nanti di gudang, Bulog terima dari mitra KA 15 persen harga Rp 5.000,” tukasnya. (ils)
Artikel lainnya….
Pasca Penetapan Tersangka Dirut PT. GNE, Pemprov NTB Minta Direksi dan Komisaris Tetap Fokus Bekerja
Truk Pengangkut Sapi Qurban dari Bima ke Jakarta Terbakar di Tol di Jawa Tengah