Lombok (ekbisntb.com) – Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Lalu Muhamad Iqbal meminta masyarakat untuk tidak usah risau dengan dinamika ekonomi global yang mencuat saat ini terutama perang tarif impor yang diberlakukan Amerika Serikat kepada semua negara.
“Tidak usah pesimis, kita harus tetap optimistis karena di balik setiap krisis pasti ada peluang,” ujarnya di Mataram, Jumat.

Iqbal mengatakan, sebagian besar komoditas ekspor Nusa Tenggara Barat berkaitan dengan produk makanan yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat internasional.
Menurutnya, walau dunia sedang dilanda kesusahan akibat kebijakan perang tarif impor, kebutuhan makanan tidak akan pernah berkurang.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, kelompok komoditas ekspor Nusa Tenggara Barat yang umum dikirim ke Amerika Serikat merupakan hasil bumi berupa udang kaki putih beku tanpa kepala dan ekor, udang yang diolah atau diawetkan, serta vanili organik.
Pada Februari 2025, total nilai ekspor komoditas non tambang Nusa Tenggara Barat tercatat sebesar 7,28 juta dolar AS.
Nilai ekspor paling besar adalah ikan dan udang sekitar 2,81 juta dolar AS atau setara 39,59 persen. Produk yang dijual ke luar negeri berupa udang kaki putih dan lobster batu yang dikirim ke Amerika Serikat, Chili hingga Taiwan.
Selanjutnya, kelompok komoditas yang diekspor adalah perhiasan dan permata senilai 1,84 juta dolar AS atau setara 25,24 persen dari total nilai ekspor.
Produk yang dijual meliputi mutiara budidaya yang belum diolah dengan negara tujuan adalah Hongkong, Jepang, maupun Tiongkok.
Adapun nilai ekspor daging dan ikan olahan tercatat senilai 1,52 juta dolar AS atau setara 20,89 persen yang ditujukan ke Amerika Serikat, Puerto Riko, dan Singapura.
Nusa Tenggara Barat juga mengekspor komoditas buah-buahan berupa kacang mete menilai 662.655 dolar AS atau setara 9,10 persen ke Vietnam. Kemudian, ekspor batu apung mencatatkan nilai 244.759 dolar AS atau setara 3,36 persen ke Tiongkok Vietnam, dan Korea Selatan.
Komoditas biji-bijian berminyak berupa rumput laut juga mencatatkan nilai ekspor senilai 176.760 dolar AS atau setara 2,43 persen ke Tiongkok, Vietnam, dan Singapura. Sedangkan, gabungan komoditas non tambang lainnya tercatat hanya senilai 28.231 dolar AS ke sejumlah negara. (ant)