spot_img
26.5 C
Mataram
BerandaKesehatanBBPOM di Mataram Intensifkan Pengawasan di Lobar dan KLU, Berikut Temuannya

BBPOM di Mataram Intensifkan Pengawasan di Lobar dan KLU, Berikut Temuannya

Lombok (ekbisntb.com) – Kegiatan Intensifikasi Pengawasan Pangan Terpadu Ramadhan 1446 H terus bergulir di Kabupaten Lombok Barat dan Lombok Utara pada tanggal 13 Maret 2025. Kegiatan pengawasan dilakukan bersama dengan Dinas Kesehatan, Dinas Perdagangan serta pemberdayaan Gerakan Pramuka melalui SAKA POM.

Tim Terpadu melakukan pemeriksaan terhadap 6 sarana retail pangan dengan hasil 4 sarana Memenuhi Ketentuan dan 2 sarana Tidak Memenuhi Ketentuan. Temuan berupa pangan rusak (produk yogurt) dan kemasan penyok (produk susu kental manis) sebanyak 199 pieces dengan nilai ekonomi Rp446.400.

- Iklan -

Pangan rusak dilakukan pemusnahan oleh pemilik sedangkan pangan dengan kemasan penyok diperintahkan untuk dikembalikan ke suplier dengan disertai bukti retur.

“Jika konsumen menemukan pangan kaleng seperti susu kental manis, ikan kaleng, buah kaleng, dll dengan yang rusak jangan dibeli, meskipun dijual dengan harga diskon. Pengemas kaleng yang sudah penyok pelapis bagian dalamnya dapat terkelupas dan dapat mengakibatkan karat pada bagian dalam sehingga mengakibatkan cemaran terhadap pangan tersebut,” Ujar Yosef, Kepala BBPOM di Mataram.

Kaleng penyok juga berpotensi menyebabkan keracunan makanan yang serius, yaitu botulisme. Botulisme diakibatkan oleh bakteri Clostridium botulinum yang dapat tumbuh di dalam kaleng yang penyok, terutama pada bagian sambungan atas atau samping.

“Kita tidak dapat melihat, mencium, ataupun merasakan kandungan toksin ini, namun sedikit kandungan toksin ini dapat menyebabkan kelumpuhan otot, kesulitan bernapas, dan bahkan kematian” jelas Yosef.

Pedagang juga disarankan agar menyimpan produk pangan sesuai petunjuk dalam label, contohnya produk yogurt, seharusnya disimpan pada < 4 derajat Celcius, dalam lemari pendingin jika tidak dapat mengakibatkan kerusakan produk dan mengakibatkan keracunan pangan akibat tumbuhnya mikroba.

Selain melakukan pemeriksaan sarana, Tim juga melakukan sampling dan uji cepat (rapid test) terhadap 41 sampel jajan takjil, antara lain : mie basah, bakso, tahu, jajanan pasar (cenil, lupis, ketan dll), es dan minuman warna merah, sate, pepes kolak, kue lapis, kurma, cincau, cendol, puding, jeli, mutiara untuk cendol, saos, dll. Hasilnya masih ditemukan 1 sampel mie basah yang positif Boraks.

“Kami telah koordinasikan dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Utara untuk dapat menindaklanjuti temuan tersebut, karena temuan mie basah tersebut di tingkat pedagang. Harus telusur sampai ke tingkat produksi untuk dilakukan pembinaan dan memutus mata rantainya” lanjut Yosef.

“Saat membeli takjil pastikan kebersihan dari lokasi jualannya, kebersihan pedagangnya, makanannya tertutup, pedagang menggunakan sarung tangan atau penjapit saat mengambil makanan. Jika takjil nampak ada penyimpangan warna, bau dan rasa jangan dibeli. Jangan lupa untuk batasi konsumsi gula, garam dan lemak, jangan berlebihan, agar puasa Ramadhan Aman dan Nyaman”tutup Yosef.(bul)

Informasi Layanan Pengaduan Lainnya



Artikel Yang Relevan

Iklan










Terkait Berdasarkan Kategori

Jelajahi Lebih Lanjut