Mataram (Ekbis NTB) – Empat kepala daerah di Provinsi NTB belum menerbitkan SK terkait penambahan pupuk subsidi di daerahnya masing-masing. Hal ini menjadi hambatan penyaluran pupuk subsidi kepada petani.
Sebagaimana disampaikan Sekretaris Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi NTB, Ni Nyoman Darmilaswati pada kegiatan Sosialisasi Kebijakan Pupuk Bersubsidi sebagai tindak lanjut Permentan 01/2024 & Kepmentan 249/2024 yang diselenggarakan Pupuk Indonesia di Mataram, Jumat 17 Mei 2024.
“Yang sudah menerbiitkan SK terkait tambahan alokasi pupuk subsidi yaitu Kabupaten Lombok Tengah, Lombok Timur, Lombok Barat, Dompu, dan Bima dan Sumbawa,” ujarnya.
Ia menjelaskan kembali bahwa kabupaten/kota yang belum menerbitkan SK bisa saja menebus subsidi pupuk saat ini, namun yang jelas petani tersebut tidak akan mengetahui seberapa jumlah kuota tambahan yang diterima. Sehingga menjadi keraguan bagi kios penyalur pupuk mendistribusikan pupuk subsidi kepada petani yang ingin menebus.
Subsidi pupuk yang diterima Provinsi NTB pada tahun ini bertambah dua kali lipat dibanding alokasi tahun sebelumnya. Dimana, Pupuk Urea menjadi 222.405 ton dari 130.115 ton, NPK menjadi 190.653 ton dari 89.182 ton, NPK Formula Khusus 1.059 ton dari yang sebelumnya hanya 153 ton, dan juga penambahan pupuk organik sebanyak 19.489 ton.
Adapun petani yang mendapatkan pupuk bersubsidi harus tergabung dalam kelompok tani dan juga terdaftar dalam E-RDKK yang bersumber dari data SIMLUHTAN.
Subsidi pupuk diperuntukkan kepada petani yang memiliki usaha tanaman pangan dengan komoditas padi, jagung, dan kedelai, hortikultura dengan komoditas cabai, bawang merah, dan bawang putih, dan sektor perkebunan seperti komoditas kopi, tebu rakyat, dan kakao.
Sementara itu, SVP Strategi Penjualan dan Pelayanan Pelanggan PT Pupuk Indonesia (Persero), Deni Dwiguna Sulaeman menyatakan bahwa penebusan pupuk bersubsidi bagi petani terdaftar dilakukan melalui aplikasi i-Pubers (Integrasi Pupuk Bersubsidi) yang sudah terimplementasi di sekitar 27.000 kios resmi di seluruh Indonesia termasuk NTB.
Aplikasi i-Pubers merupakan inovasi hasil kolaborasi Pupuk Indonesia dengan Kementerian Pertanian (Kementan). Aplikasi ini ditujukan untuk memudahkan para petani dalam proses penebusan pupuk subsidi dengan menerapkan data yang terintegrasi di mitra distributor (kios) antara daftar penerima subsidi e-Alokasi dengan data stok pupuk yang ada di Pupuk Indonesia.
Guna menjamin kelancaran penyaluran pupuk bersubsidi di NTB, Pupuk Indonesia menyiapkan sejumlah fasilitas penunjang yaitu 32 gudang yang terdiri dari 1 unit pengantongan dan 31 gudang Lini III, selanjutnya terdapat 34 distributor dengan 1.603 jaringan kios/pengecer, serta didukung oleh 17 petugas lapang untuk memastikan semua petani yang berhak mendapatkan pupuk bersubsidi sesuai dengan regulasi.(era)