Selong (Ekbis NTB) – Sebanyak 1.143 Jemaah Calon Haji (JCH) asal Lombok Timur (Lotim) yang berangkat ke tanah suci harus mengikuti proses pemeriksaan kesehatan (istithaah) sebagai syarat agar bisa berangkat. Hasil pemeriksaan menunjukkan, semua JCH asal Lotim ini memenuhi syarat istithaah tersebut. JCH asal Lotim kemudian diberangkatkan, Kamis, 16 Mei 2024.
Kepala Seksi Haji pada Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Lotim, H. Makinuddin, menyatakan, jemaah haji yang akan berangkat tahun ini adalah mereka yang mendaftar pada tahun 2011 dan 2012. Dengan demikian, setiap kelompok terbang (kloter) terdiri dari jamaah lansia dan disabilitas, yang memerlukan perhatian khusus.
Seluruh JCH yang berangkat terbagi menjadi 5 kloter yang terdiri dari 2 kloter utuh dan 3 kloter campuran dengan kabupaten lain di NTB.
Istithaah ini sambung Makkinuddin sebuah keharusan. Dimana, sebelum melakukan pelunasan Ongkos Naik Haji (ONH), semua JCH harus menjalani pemeriksaan kesehatan untuk memastikan kemampuan fisik dan mental mereka, sesuai dengan persyaratan ibadah haji. “Meskipun mampu melunasi ONH, jika tidak memenuhi Istithaah menurut medis, maka mereka tidak dapat melanjutkan pelunasan,” ucapnya.
Ketentuan sebelumnya, JCH bisa melunasi ONH setelah namanya keluar, maka langsung bisa berangkat. Sekarang berbeda, harus dilakukan Istithaah dulu baru bisa melunasi ONH.
Makinuddin juga menegaskan bahwa semua jemaah haji Lotim yang berangkat tahun ini sudah menjalani pemeriksaan kesehatan dan memenuhi Istithaah. Mengenai tempat penginapan, jamaah haji asal NTB, termasuk dari Lombok Timur, akan menginap di wilayah Raibahsya, sekitar 3 km dari Masjidil Haram.
Dengan jarak tempuh tersebut, jamaah tidak perlu khawatir karena fasilitas transportasi disediakan 24 jam untuk mengantar jemput mereka ke Masjidil Haram. “Bus Shalawat siap mengantarkan jamaah haji ke Masjidil Haram kapan saja, baik pagi, siang, maupun malam,” tambahnya.
Selain itu, setiap kloter penerbangan dilengkapi dengan tim medis yang terdiri dari 3 orang pembimbing, 1 dokter, dan 2 perawat. “Insya Allah, dengan fasilitas yang disediakan pemerintah, semua akan memudahkan pelayanan dan akses jemaah dalam melaksanakan semua rangkaian ibadah haji,” demikian Makinuddin. (rus)
Artikel lainnya….
Masyarakat Apresiasi Upaya PLN Bangun Jaringan Listrik di Pulau Moyo
Distan Mataram Keluarkan Izin Pemasukan Ayam Beku dari Luar Daerah
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, RSUD Provinsi NTB Segera Terapkan Sistem KRIS dalam Melayani Pasien