spot_img
26.5 C
Mataram
BerandaBerandaMasyarakat Apresiasi Upaya PLN Bangun Jaringan Listrik di Pulau Moyo

Masyarakat Apresiasi Upaya PLN Bangun Jaringan Listrik di Pulau Moyo

Sumbawa  Besar (Ekbis NTB) – Masyarakat memberikan apresiasi terhadap upaya PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Barat (UIW NTB) yang telah membangun jaringan listrik di Pulau Moyo, Kabupaten Sumbawa.

Sri Hariani, salah seorang perawat Puskesmas Labuan Badas II Sebotok Kecamatan Labuan Badas, yang bertugas di Pulau Moyo, Kamis,  mengaku merasa terbantu dengan adanya akses listrik 24 jam.

- Iklan -

“Karena itu, kami senang ada listrik, jadi bisa lebih mempermudah kami untuk melakukan akses pelayanan di sini. Terima kasih kepada PLN yang sudah mau memfasilitasi kami dengan listrik 24 jam. Semoga PLN menjadi jaya, terus maju, dan memberikan yang terbaik,” ujar Sri.

Pada peresmian penyalaan listrik selama 24 jam, Rabu 8 Mei 2024 pekan lalu, puskesmas dan sekolah yang ada di Pulau Moyo kini tidak mengkhawatirkan segala kebutuhan yang berkaitan dengan kelistrikan.

Sri mengatakan, dengan adanya akses listrik yang mampu beroperasi selama 24 jam, kini Puskesmas Labuan Badas II dengan jumlah tenaga kesehatan sebanyak 24 orang mampu melayani masyarakat dengan seluruh fasilitas kesehatan, seperti IGD dan rawat inap.

“Jadi, sebelum adanya listrik, kami kesulitan dalam pengiriman laporan ke pusat, soalnya sekarang kan semua bentuk laporannya online, jadi harus ada listrik, harus ada komputer, laptop untuk pengiriman laporan, dan untuk tindakan-tindakan yang ada di IGD, tindakan-tindakan di ruang kebidanan, semuanya harus butuh listrik,” katanya.

Kepala SDN 1 Moyo, Abdul Hamid turut memberikan apresiasi kepada PLN dengan membandingkan situasi belajar mengajar maupun kebutuhan administrasi sebelum dan setelah adanya akses kelistrikan 24 jam di Pulau Moyo.

“Kami sebelumnya iri dengan sekolah-sekolah di daratan yang sudah 24 jam, karena kami harus tunggu sampai malam pas ada listrik untuk foto kopi, nge-print, scan. Sekarang, sudah tidak lagi, kami berterima kasih kepada PLN, mudah-mudahan listriknya dapat berjalan 24 jam,” ucap Abdul.

Muhammad Azhar, seorang pengajar SMK Negeri Pulau Moyo yang mengajar 98 siswa turut menuturkan perjalanan proses belajar mengajar sebelum adanya listrik di siang hari.

“Kami sebelumnya menggunakan genset, terutama pada saat Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Biasanya, dalam satu pekan itu bisa 20 liter kami pakai,” ujarnya.

Dia menjelaskan bahwa SMKN Pulau Moyo memiliki 23 unit komputer, laptop, printer, LCD dan peralatan bantuan DAC dari pemerintah dengan beragam spesifikasi alat yang membutuhkan suplai listrik.

“Karena itu, kami atas nama lembaga SMKN Pulau Moyo, menyampaikan apresiasi yang sangat besar kepada pemerintah, PLN dan stakeholder yang terlibat, kami sangat senang sekali. Biaya-biaya yang tadi kita keluarkan bisa diminimalisir, tidak lagi perlu menunggu malam,” kata Azhar.

General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah NTB, Sudjarwo, turut menyampaikan rasa bahagia atas apresiasi dari masyarakat di Pulau Moyo.

“Dari kesehatan hingga pendidikan, listrik 24 jam telah menjadi tiang penyangga kemajuan Desa Sebotok. Setiap langkah pelayanan dan proses pembelajaran kini lebih lancar dan efisien. Terima kasih tak terhingga kami sampaikan kepada pihak-pihak yang telah membantu. Keberhasilan ini tidak hanya sekedar menghidupkan listrik di rumah warga, tetapi juga memberikan semangat dan harapan akan masa depan yang lebih baik,” kata Sudjarwo. (ant)

Artikel lainnya….

Pemerintah Pastikan Jamaah Calon Haji Indonesia Terlindungi Asuransi

Pemerintah Siapkan SDM Terampil Untuk Industri Semikonduktor

Distan Mataram Keluarkan Izin Pemasukan Ayam Beku dari Luar Daerah

Artikel Yang Relevan

Iklan






Terkait Berdasarkan Kategori

Jelajahi Lebih Lanjut

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini