spot_img
26.5 C
Mataram
BerandaNTBSmelter Hampir Rampung, Pemprov NTB Mendorong Pengembangan Kawasan Industri

Smelter Hampir Rampung, Pemprov NTB Mendorong Pengembangan Kawasan Industri

Taliwang (ekbisntb.com)-Kepala Dinas Perindustrian NTB Hj. Nuryanti, SE., ME, mendampingi Komisi VII DPR RI berkunjung ke kawasan pembangunan proyek smelter di Maluk, Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) pada Senin 15 Juli 2024 untuk memastikan langsung kemajuan proyek yang akan menjadi kawasan industry tersebut.

Kunjungan lapangan turut diikuti perwakilan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Kementerian Perindustrian, Kepala Dinas ESDM Provinsi NTB, Bupati KSB, Sekda KSB, Presiden Direktur PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT), Vice President PT AMNT dan jajaran manajemen, serta Direktur Utama PT Amman Mineral Industri (AMIN) beserta jajarannya.

- Iklan -

Rahmat Makasau, Presiden Direktur PT AMNT dalam kesempatan ini menyampaikan kemajuan proyek smelter hingga 15 Juli 2024. Tambang Batu Hijau disebut sebagai salah satu tambang tembaga-emas terbesar kedua di dunia yang belum dikembangkan.

“Pertumbuhan bisnis dan operasi Amman diproyeksikan meningkat signifikan setelah smelter selesai tahun ini, mengubah AMMAN menjadi bisnis penambangan hingga peleburan yang terintegrasi, didukung oleh infrastruktur dan logistik transportasi yang kuat,” kata Rahmat.

Berdasarkan hasil verifikasi yang dilakukan oleh PT Sucofindo pada periode Mei 2024, total progres kumulatif smelter mencapai 95,50% dan PMR 86,30%, dengan tahap commissioning dimulai pada Juni 2024.

Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) proyek periode 2023 oleh Surveyor Indonesia adalah 29,35%. Smelter tembaga direncanakan menghasilkan katoda tembaga pertama pada paruh kedua tahun 2024, dengan produksi komersial tembaga katoda mencapai 60% kapasitas pada Desember 2024.

Dalam kesempatan ini, Kepala Dinas Perindustrian NTB, Hj. Nuryanti menyatakan bahwa setelah selesai proyek smelter yang merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) ini, perlu segera didorong pengembangan Kawasan Industri Maluk KSB.

“Hingga saat ini, kawasan industri tersebut belum memiliki perusahaan pengelola, dan diharapkan PT AMNT atau PT AMIN Group dapat menjadi pengelola kawasan industri mengingat AMMAN menguasai lahan seluas 850 hektar (IPR),” katanya.

Diharapkan kawasan industri KSB ini dapat masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029.(bul)

Artikel Yang Relevan

Iklan






Terkait Berdasarkan Kategori

Jelajahi Lebih Lanjut