spot_img
26.5 C
Mataram
BerandaNTBKonflik Iran-Israel Memanas NTB Pantau Kondisi Pekerja Migran di Timur Tengah, Kemlu...

Konflik Iran-Israel Memanas NTB Pantau Kondisi Pekerja Migran di Timur Tengah, Kemlu Keluarkan Peringatan

Lombok (ekbisntb.com) – Eskalasi konflik di Timur Tengah antara Iran dan Israel terus menjadi sorotan global, memicu kekhawatiran akan stabilitas regional dan dampaknya terhadap berbagai sektor, termasuk keberadaan pekerja migran.

Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) NTB menyatakan terus memantau situasi, meskipun hingga saat ini belum ada laporan mengenai dampak langsung terhadap tenaga kerja asal NTB di kawasan tersebut.

- Iklan -

Plt. Kepala Disnakertrans NTB, Baiq Nelly Yuniarti, mengungkapkan bahwa pihaknya belum menerima informasi spesifik mengenai posisi atau kondisi pekerja migran NTB terkait dengan gejolak konflik.

“Sampai saat ini kami belum ada laporan, kami masih memantau kondisi Timur Tengah,” ujar Nelly.

Ia menambahkan, belum ada pula sikap atau arahan resmi dari pemerintah pusat terkait penanganan potensi dampak konflik ini terhadap pekerja migran Indonesia.

Nelly menjelaskan bahwa data penempatan pekerja asal NTB di Timur Tengah memang tercatat, namun selama tidak ada kejadian luar biasa, kondisi mereka dianggap normal.

“Selama mereka tidak ada kejadian, normal, enggak masalah sih. Saya rasa kita terus waspada saja, mengingatkan mereka,” tegasnya.

Disnakertrans NTB terus berkoordinasi dan memantau perkembangan situasi untuk memastikan keselamatan warga NTB yang bekerja di luar negeri.

Baiq Nelly Yuniarti juga menyatakan keyakinannya bahwa Kementerian terkait di tingkat pusat, seperti Kementerian Luar Negeri (Kemlu) dan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker), telah menyiapkan langkah-langkah antisipasi.

“Saya yakin Kementerian juga sudah menyiapkan langkah-langkah, karena ini menyangkut kebijakan pusat karena sudah menyangkut antar negara,” katanya.

Kebijakan terkait perlindungan warga negara di luar negeri, terutama di tengah konflik geopolitik, memang menjadi ranah dan tanggung jawab pemerintah pusat.

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) telah mengadakan koordinasi dengan KBRI Tehran dan Perwakilan RI di Timur Tengah untuk memonitor situasi dan mengantisipasi eskalasi lebih lanjut.

Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri, Judha Nugraha menyampaikan, berdasarkan komunikasi KBRI Tehran dengan komunitas Indonesia di Iran, terdapat update jumlah WNI yaitu 386 WNI. Mayoritas adalah pelajar dan mahasiswa di kota Qom.

“Hingga saat ini tidak ada informasi adanya WNI yang menjadi korban serangan Israel,” katanya.

KBRI Tehran juga telah menyampaikan imbauan kepada seluruh WNI agar meningkatkan kewaspadaan dan menjaga keselamatan diri serta menjaga komunikasi dan menginformasikan keadaan dan keberadaan mereka ke KBRI Tehran. Bagi WNI yang mengalami situasi kedaruratan agar segera menghubungi hotline KBRI Tehran di nomor +989024668889.

“Bagi WNI yngg berencana melakukan perjalanan ke Iran dan Israel agar menunda perjalanan. Bagi WNI yang memiliki rencana penerbangan melalui wilayah Timur Tengah agar mengantisipasi gangguan jadwal penerbangan. Dalam situasi darurat dapat menghubungi hotline Perwakilan RI terdekat atau melalui aplikasi Safe Travel Kemlu,” imbaunya.(bul)

Artikel Yang Relevan

Iklan







Terkait Berdasarkan Kategori

Jelajahi Lebih Lanjut