Lombok (ekbisntb.com) — Sebanyak 14.025 Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Nusa Tenggara Barat (NTB) telah diberangkatkan ke luar negeri sepanjang Januari hingga April 2025. Malaysia tercatat sebagai negara tujuan utama penempatan PMI dengan total 9.644 orang.

Plt. Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) NTB, Baiq Nelly Yuniarti, menyampaikan bahwa angka penempatan tersebut mencerminkan tingginya animo masyarakat NTB untuk bekerja di luar negeri, meskipun kondisi geopolitik dunia sedang tidak stabil.

“Malaysia masih menjadi negara tujuan utama karena permintaan tenaga kerja yang tinggi dan proses administrasinya yang relatif lebih mudah. Selain itu, faktor kedekatan geografis juga menjadi pertimbangan,” ujar Baiq Nelly, Senin, 17 Juni 2025.
Berdasarkan data penempatan Januari hingga April 2025, Malaysia menerima 5.154 PMI asal NTB pada Januari, disusul 2.125 pada Februari, 1.593 pada Maret, dan 327 orang pada April. Selain Malaysia, Hong Kong, Taiwan, dan Arab Saudi juga menjadi destinasi utama dengan jumlah penempatan masing-masing 1.153, 922, dan 959 PMI.
Beberapa negara Asia lainnya seperti Singapura, Uni Emirat Arab, Brunei, dan Jepang juga tercatat menerima PMI dari NTB. Meskipun jumlahnya lebih kecil, negara-negara seperti Turki, Korea Selatan, Slovakia, hingga Papua Nugini juga menjadi destinasi alternatif bagi pencari kerja dari NTB.
“Keberagaman negara tujuan ini menunjukkan bahwa tenaga kerja NTB cukup adaptif dan mampu bersaing di pasar kerja internasional,” ujar Baiq Nelly.
Namun, penempatan pada bulan April mengalami penurunan drastis menjadi hanya 1.170 orang dibandingkan 6.015 pada Januari. Disnakertrans NTB menduga hal ini dipengaruhi oleh ketidakstabilan situasi global, terbatasnya kuota negara tujuan, serta faktor teknis di lapangan seperti proses verifikasi dokumen.
“Penurunan ini juga bisa jadi karena proses penempatan yang lebih selektif, serta adanya peningkatan pengawasan terhadap calo dan penempatan non-prosedural,” tambahnya.
Ia menegaskan bahwa pihaknya terus memperkuat kerja sama dengan lembaga pelatihan kerja (BLK), perusahaan penempatan PMI (P3MI), serta atase tenaga kerja di negara tujuan untuk memastikan para pekerja asal NTB mendapat perlindungan maksimal.
Baiq Nelly juga menyampaikan bahwa Dinas Nakertrans NTB memetakan jenis jabatan dan sektor unggulan untuk mendorong peningkatan kompetensi calon PMI agar sesuai dengan kebutuhan negara tujuan, baik di sektor formal seperti perawat, teknisi, maupun sektor informal.
“Pekerja migran adalah aset daerah. Kita akan dorong peningkatan pelatihan, legalitas, serta perlindungan agar keberangkatan mereka membawa dampak ekonomi yang positif bagi keluarga dan daerah,” pungkasnya.(bul)