
Lombok (ekbisntb.com) – Tingkat Pengangguran Terbuka atau TPT di Lombok Barat (Lobar) berhasil ditekan tahun 2024. Dibanding tahun 2023 bisa diturunkan hingga 2,75 atau 5.361 orang dari angkatan kerja. Begitu pula dari sisi Gini Ratio atau pendapatan penduduk, Lobar terbilang terlalu timpang, karena angkanya pada 0,36 poin. Namun masih belum merata dinikmati oleh masyarakat.
Kepala Bappeda Lobar H Akhmad Saikhu mengatakan dilihat dari jumlah penduduk usia kerja tahun 2023 meningkat dibanding tahun 2024. Usia kerja tahun 2023 mencapai 548.110 orang, meningkat 10.940 orang menjadi 559.050 orang tahun 2024.
Penduduk usia kerja, terbagi menjadi jumlah angkatan kerja dan bukan angkatan kerja. Jumlah angkat kerja meningkat 20.479 orang tahun 2024 dibanding tahun 2023. Tahun 2023 jumlah angkat kerja mencapai 405.601 orang, bertambah menjadi 436.080 orang.
Sedangkan yang bukan angkatan kerja mencapai 142.509 orang tahun 2023. Jumlah ini menurun dibanding tahun 2024 mencapai 132.970 orang. Dari jumlah angkatan kerja tersebut, yang sudah bekerja naik hingga 25.840 orang. Artinya yang bekerja dari angkatan kerja tersebut naik mencapai 25.840 orang. Sehingga pengangguran atau TPT berhasil diturunkan hingga 5.361 orang atau sebesar 0,37 persen tahun 2024.
“TPT tahun 2024 ditekan hingga 2,75 persen tahun 2024 dibanding tahun 2023 sebesar 3,12 persen,” ujarnya, kemarin.
Berdasarkan data, TPT dari tahun 2022 sebesar 4,16 persen diturunkan menjadi tahun 3,11 persen. Namun kalau dibanding TPT provinsi NTB, Lobar terbilang masih lebih tinggi. Di mana angka TPT provinsi pada angka 2,73 persen hanya beda 0,2 persen.
Lebih lanjut dikatakan, untuk penurunan TPT, pihak Pemkab Lobar sudah melakukan berbagai langkah. Termasuk pada tahun 2026, telah menjadi isu strategis yang ditangani Pemkab melalui berbagai program dimana Pemkab telah menyiapkan 9 Aksi Prioritas dan 56 Intervensi Prioritas di bawah kepemimpinan Bupati dan Wabup Lobar baru. Termasuk melalui program Satu Miliar Per Desa di dalamnya Rp100 juta per dusun.
Di samping itu melalui program- program lain, salah satunya bantuan modal usaha tanpa bunga dan agunan ditarget bisa meningkatkan perekonomian masyarakat, sehingga kemiskinan dan pengangguran pun ditekan. Sementara mengacu gini ratio yakni ukuran untuk mengukur ketimpangan pendapatan di suatu wilayah atau populasi, Lobar terbilang tidak terlalu timpang.
Karena dari gini ratio pada angka 0,36. Jika gini ratio 0, artinya ketimpangan pendapatan merata sempurna. Artinya setiap orang menerima pendapatan yang sama dengan yang lainnya. Sedangkan kalau gini ratio 1, itu artinya ketimpangan pendapatan timpang sempurna hanya diterima oleh satu atau beberapa orang atau kelompok saja.
Melihat angka gini ratio, berhasil ditekan Pemkab Lobar tahun 2024. Di mana angkanya pada 0,365 poin, bisa diturunkan dari 0,421 poin tahun 2023. Capaian gini ratio Lobar ini pun cukup bagus dibandingkan provinsi dengan angka 0,375 pada tahun 2024. (her)