spot_img
26.5 C
Mataram
BerandaEkonomiWarga Miskin Ekstrem Bertambah, Kemiskinan Lobar Lebih Rendah Dibanding Provinsi

Warga Miskin Ekstrem Bertambah, Kemiskinan Lobar Lebih Rendah Dibanding Provinsi

Lombok (ekbisntb.com) – Jumlah penduduk miskin di Lombok Barat (Lobar) mengalami penurunan tahun 2024, dibanding tahun 2023. Penurunannya mencapai di atas 1 persen. Di mana angka kemiskinan mencapai 96.570 atau 12,65 persen. Dengan capaian ini, penurunan kemiskinan melampaui target dan lebih rendah dibandingkan tingkat provinsi.

Namun angka ini masih terbilang tinggi. Dibanding daerah lain, Lobar pada posisi 6 penyumbang kemiskinan di NTB. Di samping itu, jumlah warga miskin ekstrem di Lobar bertambah. “Kemiskinan tahun 2024 Lobar menempati peringkat ke 6 dari 10 kabupaten/kota se NTB sebesar 12,65 persen, capaian ini turun signifikan sebesar 1,02 persen dibanding angka kemiskinan tahun 2023 sebesar 13,67 persen,”kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Lobar H. Akhmad Saikhu, Kamis 15 Mei 2025.

- Iklan -

Berdasarkan Data Badan Pusat Statistik (BPS) Lobar terbaru, kemiskinan 10 kabupaten/kota dan provinsi, paling tinggi angka kemiskinannya Kabupaten Lombok Utara dengan 23,96 persen, Lotim 14,51 Persen, Bima 13,88 persen, NTB 12,91 persen, kemudian Sumbawa 12,87 persen barulah Lobar 12,65 persen. Angka kemiskinan Lobar ini berada di bawah rata-rata atau lebih rendah dibandingkan capaian provinsi.

Jumlah penduduk miskin di Lobar pada tahun 2024 terjadi penurunan hingga 96.570 orang atau 12,65 persen. Jumlah kemiskinan menurun 6.140 orang atau 1,02 persen orang, dibanding tahun 2023 angka kemiskinan mencapai 102.710 ribu jiwa atau 13,67 persen. Kemudian kalau dilihat angka kemiskinan tahun 2022, terdapat 99.010 jiwa atau 13,39 persen. Dibanding tahun 2024, jauh menurun jumlah penduduk miskin.

Kendati terdapat peningkatan dari sisi indikator garis kemiskinan terjadi peningkatan 5,5 persen dibanding tahun 2023. Namun jumlah penduduk miskin bisa ditekan. Di mana tahun ini garis kemiskinan untuk penghasilan mencapai Rp576.478 per kapita per bulan. Sedangkan standar tahun 2023 lebih rendah, Rp546.421 per kapita per bulan. Namun yang menjadi atensi dari sisi kedalaman kemiskinan, meningkat dari 1,78 tahun 2023 menjadi 1,84 tahun 2024.

Menurutnya, penurunan kemiskinan ini dipengaruhi oleh program intervensi yang dilakukan Pemkab Lobar. Salah satunya program bantuan, dengan memperhatikan timing (waktu). Artinya pemberian bantuan dilakukan Pemkab Lobar, karena pengukuran BPS sesuai timing, sehingga di sana baru terlihat program kerja OPD.

Selain itu, Pemkab berupaya memperbaiki data sasaran intervensi bantuan, baik itu data P4KE dan DTKS, karena dari hasil pertemuan membahas UHC yang dilakukan bersama OPD, ditemukan masih banyak warga yang sudah meninggal  namun masih dibayarkan premi atau mendapatkan bantuan sosial. “Ini yang harus kita tertibkan,” ujarnya.

Akan tetapi kalau dilihat dari angka penduduk miskin ekstrem terdapat peningkatan. Tahun 2023 terdapat 1,17 persen atau 8.820 orang yang berstatus kemiskinan ekstrem, meningkat menjadi 8.950 orang atau sebesar 1,57 persen. (her)

Artikel Yang Relevan

Iklan




Terkait Berdasarkan Kategori

Jelajahi Lebih Lanjut