spot_img
26.5 C
Mataram
BerandaEkonomiKadisnakertrans NTB : Banyak Kebutuhan Tenaga Operator Alat Berat di Dalam dan...

Kadisnakertrans NTB : Banyak Kebutuhan Tenaga Operator Alat Berat di Dalam dan Luar Negeri Tidak Terisi

Lombok (ekbisntb.com) – Kebutuhan tenaga kerja operator alat berat terus meningkat, baik untuk kebutuhan dalam negeri maupun penempatan pekerja migran Indonesia (PMI) ke luar negeri. Namun, hingga saat ini, jumlah tenaga terampil yang tersedia masih belum mampu memenuhi permintaan pasar.

Hal ini diungkapkan oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), I Gede Putu Aryadi saat menghadiri kegiatan peresmian kelas baru untuk Program Studi Mekanik Alat Berat UT School di SMK Negeri 6 Mataram, Selasa, 15 April 2025.

- Iklan -

Menurut Aryadi, kebutuhan operator alat berat di dalam negeri tinggi, terutama untuk sektor pertambangan dan infrastruktur, seperti yang terjadi di Kalimantan dan Sumatera. Sementara di luar negeri, permintaan datang dari berbagai negara seperti Jepang, Korea Selatan, Eropa, hingga negara-negara Timur Tengah.

“Khusus untuk Timur Tengah saja, saat ini ada sekitar 50 job order untuk operator alat berat. Belum lagi dari Korea Selatan dan Jepang dan Eropa yang juga sangat membutuhkan. Sayangnya, tenaga kerja kita masih belum bisa memenuhi permintaan tersebut karena minimnya SDM yang memiliki keterampilan khusus di bidang ini,” ujarnya.

Ia menambahkan, salah satu kendala utama adalah minimnya lembaga pendidikan dan pelatihan yang memiliki fasilitas praktik memadai untuk bidang alat berat. Biaya pengadaan alat berat untuk pelatihan juga tergolong tinggi, mencapai lebih dari Rp1,5 miliar per unit, yang membuat banyak SMK dan lembaga pelatihan kesulitan dalam menyediakan peralatan tersebut.

“Di Pulau Sumbawa sudah ada dua SMK dan lembaga pelatihan khusus alat berat, bahkan salah satunya memiliki program diploma. Tapi jumlahnya masih sangat terbatas. Kita berharap ada dukungan di Pulau Lombok juga, agar ada SMK yang membidangi alat berat ini,” jelasnya.

Disnakertrans NTB sendiri mendorong kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk yayasan dan perusahaan besar seperti Astra dan lembaga pelatihan seperti Insan Traktor, untuk menyiapkan tenaga kerja yang kompeten.

Aryadi juga menyoroti potensi besar yang dimiliki oleh profesi operator alat berat di luar negeri, baik dari segi gaji maupun kesejahteraan.

“Ada contoh salah satu PMI di Jepang, gajinya bisa sampai Rp125 juta per bulan. Dia sudah 10 tahun di sana, bisa beli tanah dan bangun pom bensin di Bali. Ini menunjukkan bahwa jika kita siapkan tenaga yang kompeten, mereka bisa sukses besar,” tuturnya.

Menurut Aryadi, kelangkaan tenaga operator alat berat terjadi hampir di seluruh Indonesia. Hal ini menjadi perhatian khusus di tengah upaya NTB menyiapkan diri sebagai daerah industri masa depan.

“Visi Gubernur NTB saat ini adalah menciptakan tenaga kerja yang kompeten, terampil, dan tangkas. Maka, pelatihan alat berat menjadi bagian penting dari program NTB Kompeten dan Skill Center. Kita ingin tenaga kerja NTB bisa mengisi sektor formal, baik di dalam maupun luar negeri,” tegasnya.

Disnakertrans NTB berharap dengan adanya kolaborasi multipihak dan dukungan pemerintah pusat, kebutuhan tenaga operator alat berat dapat terpenuhi dalam waktu dekat, sehingga peluang kerja yang luas ini tidak terlewatkan.(bul)

Artikel Yang Relevan

Iklan










Terkait Berdasarkan Kategori

Jelajahi Lebih Lanjut