Lombok (ekbisntb.com) – Calon Jemaah Haji (CJH) dipastikan tidak bisa berangkat ke Tanah Suci jika dinyatakan tidak sehat. Pemeriksaan kesehatan menjadi syarat wajib sebelum pemberangkatan, yang dalam ketentuan haji dikenal dengan istilah istitha’ah. Dari 722 kuota haji Lombok Timur (Lotim) tahun 2025, sejumlah CJH dinyatakan tidak memenuhi syarat kesehatan. Penyakit hipertensi dominan di kalangan para CJH.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Dinas Kesehatan (Dikes) Kabupaten Lotim, Dr. H. Pathurrahman kepada Ekbis NTB, Senin 14 April 2025.

Menurutnya, pemeriksaan kesehatan adalah ikhtiar untuk mengurangi angka kesakitan dan kematian jemaah haji. Selain itu, ini juga menjadi syarat pelunasan BIPIH (Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji).
Berdasarkan data Dinkes Lotim, dari total calon jemaah yang diperiksa, sebanyak 42 persen atau 278 orang dinyatakan istitha’ah atau layak berangkat tanpa pendamping.
Sebanyak 56% atau 366 orang istitha’ah dengan pendamping obat atau memerlukan pengawasan medis. Sisanya, 2% atau 11 orang istitha’ah dengan pendamping atau memerlukan pendamping khusus.
Penyakit paling banyak ditemukan pada CJH Lotim tahun 2025 masih didominasi oleh hipertensi. Kondisi itu sama seperti tahun sebelumnya.
Mengingat cuaca panas diperkirakan terjadi selama musim haji 2025, Dinkes Lotim memberikan sejumlah tips bagi jemaah, terutama yang memiliki riwayat hipertensi dan lansia:
Kepada seluruh jemaah diminta agar rutin memeriksa kesehatan dan mengikuti anjuran dokter dan minum obat secara teratur. Selain itu, mengatur pola makan seimbang dengan memperbanyak air putih, hindari kafein dan minuman bersoda. Kurangi garam, gula, dan minyak berlebihan. ‘’Perbanyak konsumsi buah dan sayur,’’ terangnya.
CJH juga diingatkan agar istirahat cukup dan melakukan aktivitas fisik dan menghindari kelelahan dan stres. ‘’Lakukan olahraga ringan seperti jalan kaki atau senam lansia,’’ sarannya.
CJH asal Lotim nantinya di negeri Arab akan dihadapkan pada cuaca panas. Disarankan kepada jamaah agar meminum air putih sebelum merasa haus. Gunakan pelindung seperti payung, topi, atau krim tabir surya dan memakai pakaian longgar dan berbahan katun.
Sebelumnya, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Lotim, M. Shulhi, menyatakan bahwa kuota haji Lotim tahun 2025 sebanyak 722 orang. Namun, sekitar 20% di antaranya belum melunasi BIPIH karena menunggu sertifikat istitha’ah dari Dikes.
“Jamaah hanya bisa melunasi biaya haji setelah menunjukkan sertifikat kesehatan. Saat ini prosesnya masih berjalan,” ujar Shulhi.
Dengan persiapan kesehatan yang matang, diharapkan jemaah haji Lotim dapat menjalankan ibadah dengan lancar dan terhindar dari risiko kesehatan selama di Tanah Suci. (rus)