Sumbawa Besar (ekbisntb.com) – Wakil Bupati Sumbawa, Drs. H. Mohamad Ansori, menyoroti adanya kebocoran pendapatan dari sektor Pendapatan Asli Daerah (PAD) mengingat realisasinya hingga saat ini masih jauh dari target yang ditetapkan di tahun 2025.
“PAD kita baru mencapai Rp 49,295 miliar atau 20,90 persen dari target sebesar Rp. 235,8 miliar sehingga kami meminta kepada OPD terkait untuk maksimal mengawal target tersebut,” kata Haji Ansori, kemarin.

Haji Ansori mengingatkan pentingnya pengelolaan keuangan yang transparan dan akuntabel serta mengingatkan agar tidak terjadi kebocoran anggaran di lapangan. Karena pada prinsipnya PAD ini menjadi tolok ukur kemandirian pangan suatu daerah.
“Saya wanti-wanti jangan sampai retribusi sudah dipungut dari masyarakat, tapi uangnya tidak masuk ke kas daerah. Ini tidak boleh terjadi,” tegasnya.
Ia juga menekankan pentingnya inovasi dari seluruh perangkat daerah dalam meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD), karena PAD merupakan tolok ukur kemandirian fiskal daerah. “Saya minta semua OPD bisa lebih inovatif dalam menggali potensi PAD. Kemandirian keuangan daerah harus kita dorong bersama,” ucapnya.
Haji Ansori menegaskan segala bentuk kebocoran anggaran harus segera dihentikan. Ia meminta seluruh perangkat daerah bekerja secara profesional dan menjunjung tinggi integritas agar tidak tergoda untuk melakukan penyelewengan anggaran.
“Yang kemarin bocor-bocor, segera hentikan kebocoran itu. Kita harus bekerja profesional, jangan sampai tergoda oleh hal-hal yang bisa merugikan keuangan daerah,” tambahnya.
Wabup juga mengingatkan agar seluruh target, baik dalam hal penyerapan anggaran maupun pelaksanaan program belanja daerah, dilaksanakan tepat waktu sesuai jadwal yang telah ditetapkan. “Semua yang kita upayakan ini adalah untuk kesejahteraan masyarakat Sumbawa,” tukasnya. (ils)