Bima (ekbisntb.com) –Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima terus memperbaiki infrastruktur jalan sebagai upaya meningkatkan konektivitas antarwilayah dan mendorong pertumbuhan ekonomi desa. Tahun ini, Pemkab Bima menggelontorkan anggaran sebesar Rp18,2 miliar untuk menangani sembilan ruas jalan strategis yang tersebar di sejumlah kecamatan.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Bima melalui Kabid Bina Marga, M. Farid Wajdi, S.T., mengatakan seluruh proyek dibiayai melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2025. Pekerjaan dilakukan dalam bentuk rekonstruksi jalan dengan aspal hot mix.

“Sembilan ruas jalan yang kita tangani tahun ini merupakan prioritas karena tingkat kerusakannya cukup tinggi dan menjadi jalur utama masyarakat,” jelas Farid, Minggu (12/10/2025).
Adapun sembilan ruas jalan tersebut yaitu Jalan Sape–Riamau dengan pagu anggaran Rp3 miliar, Jalan Roka–Kuta di Kecamatan Lambitu senilai Rp2,15 miliar, dan Jalan Dumu–Kangga di Kecamatan Langgudu senilai Rp1 miliar. Sementara ruas lainnya yakni Jalan Nata–Cenggu sebesar Rp6 miliar, Tente–Godo Rp2,35 miliar, Rasabou–Kananga di Kecamatan Bolo Rp600 juta, Sarita–Wadukopa Rp1 miliar, Sarita–Simpang O’o Rp600 juta, serta Kore–TPI di Kecamatan Sanggar dengan pagu Rp1,5 miliar.
Menurut Farid, panjang penanganan setiap ruas jalan disesuaikan dengan besaran anggaran yang tersedia. Beberapa ruas bahkan menunjukkan progres signifikan di lapangan. “Ruas Sarita–Wadukopa dan Sarita–Simpang O’o sudah diaspal penuh. Sedangkan ruas Kore–TPI sedang dalam tahap pemasangan talud badan jalan dan drainase,” terangnya.
Ia menambahkan, pekerjaan di ruas Rasabou–Kananga telah memasuki tahap Lapisan Pondasi Atas (LPA) dan segera dilakukan pengaspalan. Sementara untuk ruas Nata–Cenggu, progresnya sudah mencapai Lapisan Pondasi Bawah (LPB) dan sebagian LPA, disertai pekerjaan galian saluran drainase.
Farid menyebut, seluruh pekerjaan berjalan sesuai jadwal dan diawasi ketat agar hasilnya memenuhi standar kualitas. “Kami memastikan seluruh kontraktor mengikuti spesifikasi teknis dan menyelesaikan pekerjaan tepat waktu,” tegasnya.
Pemerintah daerah menargetkan, perbaikan sembilan ruas jalan ini mampu memperlancar arus transportasi antarwilayah dan mempermudah mobilitas masyarakat. Akses yang baik diharapkan memberi dampak langsung bagi sektor ekonomi desa, terutama dalam distribusi hasil pertanian dan perdagangan lokal.
“Dengan membaiknya infrastruktur jalan, kegiatan ekonomi masyarakat di tingkat kecamatan dan desa bisa bergerak lebih cepat,” pungkasnya. (hir)