Lombok (ekbisntb.com) –

Gubernur NTB, Dr. H. Lalu Muhamad Iqbal, menerima kunjungan peserta Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat I Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia (LAN RI) di Gedung Sangkareang, Kantor Gubernur NTB, Jumat 12 September 2025. Didampingi Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD) Provinsi NTB Baiq Nelly Yuniarti., Gubernur menerima PKN LAN RI di bawah kepemimpinan Deputi Bidang Penyelenggaraan Pengembangan Kompetensi, Dr. Basseng, M.Ed.

Dalam pemaparannya, Gubernur NTB menegaskan NTB memiliki kekayaan sumber daya yang melimpah di berbagai sektor, bahkan ada yang tidak dimiliki daerah lain.
Hal ini merupakan potensi besar bagi NTB untuk mengembangkan, terutama bagi kepentingan masyarakat yang ada di daerah ini.
“NTB daerah sangat kaya dan subur, kita memiliki dua gunung berapi, sehingga tanah kita adalah vulkanik,—jadi apapun yang kita tanam pasti tumbuh subur, akan tetapi kami masih miskin di hilirisasi,” ungkapnya.
Gubernur mencontohkan pada bidang pertanian NTB dikenal sebagai lumbung pangan nasional dengan produksi padi, jagung, bawang merah, bawang putih, dan cabai.
Begitu juga di sektor kehutanan, NTB memiliki hasil komoditas unggulan seperti kemiri, cokelat, dan kopi.
Sementara di sektor kelautan, NTB merupakan salah satu penghasil udang vaname terbesar di Indonesia serta memiliki potensi rumput laut, tuna, seafood, dan cakalang.
Namun, ungkapnya, berbagai macam potensi ini masih dihadapkan dengan keterbatasan pengolahan menjadi bahan jadi.
Untuk itu, ujarnya, agenda besar Pemprov NTB ke depan adalah mendorong hilirisasi melalui investasi, terutama di sektor pangan.
Hal itu dilakukan dengan menciptakan iklim investasi yang kondusif dan ramah bagi para pelaku usaha.
Sementara Deputi Bidang Penyelenggaraan Pengembangan Kompetensi, Basseng, menjelaskan, kunjungan ini bertujuan untuk mempelajari sekaligus mengidentifikasi keunggulan potensi NTB, khususnya di sektor pangan dan inovasi industri, yang dinilai mampu mendukung pertumbuhan ekonomi baik di tingkat pusat maupun daerah.
Menurutnya, peserta yang berjumlah 43 orang ini mengikuti PKN Tingkat I LAN merupakan pelatihan kepemimpinan nasional kelas I yang diperuntukan bagi calon eselon I maupun yang sudah duduk di eselon I.
‘’Jumlah peserta ini ada 43 orang. Yang datang ke sini untuk mempelajari bagaimana Pemprov NTB di dalam membangun ekosistem sistem ekonomi industri, khususnya pada pangan,’’ ujarnya.
Basseng mengakui, NTB sejak zaman dahulu dikenal sebagai penghasil pangan. NTB merupakan tempat persinggahan kapal-kapal dari berbagai wilayah, terutama Australia menuju kawasan Asia atau Eropa.
Selama singgah di NTB, kapal-kapal ini mengisi pangan untuk menjadi bekal atau dijual di kawasan negara yang dituju.
‘’Tentu, ini merupakan sebuah potensi untuk dikembangkan, terutama pada inovasi industri pangan itu. Hilirasinya, supaya value added-nya menjadi bertambah,’’ terangnya.
Jika masalah hilirasi ini dikembangkan akan membantu pertumbuhan ekonomi lokal, termasuk pada skala nasional. Apalagi dalam RPJMN sudah ditargetkan oleh Presiden Prabowo Subianto menuju 8 persen.
‘’Kawan-kawan dari PKN 1 ini melihat Provinsi NTB memiliki keunggulan, di sini banyak industri-industri pangan. Kami besok akan berkunjung untuk melihat bagaimana sinergi antara pemerintah provinsi di dalam rangka membantu para industri sektor pangan itu bisa melakukan inovasi yang canggih,’’ terangnya. (ham)