spot_img
26.5 C
Mataram
BerandaBisnisSeminggu Jepang Minta 5 Ton Kemiri NTB

Seminggu Jepang Minta 5 Ton Kemiri NTB

Lombok (ekbisntb.com) – Permintaan kemiri asal Nusa Tenggara Barat (NTB) dari luar negeri terus meningkat. Salah satu pasar potensial adalah Jepang, yang meminta pasokan hingga 5 ton per minggu.

Permintaan kemiri dari Jepang ini selain untuk memenuhi kebutuhan bumbu dapur, di Jepang kemiri juga digunakan dalam industri farmasi.

- Iklan -

PT. Mujnah Kemiri Lombok, salah satu eksportir kemiri di NTB, pada tanggal 7 Maret 2025 mengirimkan 3 ton kemiri ke Jepang. Itupun, masih ada permintaan tambahan sebanyak 5 ton perminggu.

Owner PT. Mujnah Kemiri Lombok, Mujnah menyampaikan, permintaan tambahan 5 ton per minggu masih belum bisa dipenuhi karena keterbatasan tenaga kerja menjelang Lebaran.

Ia masih berhati-hati dalam menerima kontrak baru, terutama karena keterbatasan tenaga kerja pengupas kemiri yang sebagian besar merupakan ibu-ibu rumah tangga.

“Saat ini, kami belum bisa menyanggupi tambahan 5 ton per minggu dari Jepang. Karena tenaga pengupas terbatas menjelang Lebaran. Setelah Lebaran, kami akan melihat kembali kemungkinannya,” ujarnya.

Selain Jepang, PT. Mujnah Kemiri Lombok juga sedang mempersiapkan bahan baku untuk ekspor ke Singapura, yang diperkirakan akan mulai dikirim setelah Lebaran tahun ini. sebelumnya, ekspor kemiri NTB juga ditujukan ke Arab Saudi, sebanyak 20 ton.

Keuntungan ekspor dibandingkan pasar domestik adalah kepastian harga dan permintaan yang terkontrak. Harga kemiri untuk ekspor ke Jepang saat ini mencapai Rp57.000 per kilogram dalam kondisi siap kirim dengan kontainer.

“Kalau ekspor, sudah ada kontrak harga dan tidak bisa berubah, sehingga lebih menguntungkan dibandingkan pasar domestik yang fluktuatif,” kata Mujenah.

Mujnah menambahkan, tingginya permintaan kemiri NTB ini memiliki daya saing tinggi di pasar ekspor dengan keunggulan tampilannya yang lebih putih dan bijinya yang lebih besar dibandingkan kemiri dari daerah lain. Kualitas unggul ini diduga dipengaruhi oleh struktur tanah tempat tumbuhnya kemiri di NTB.

Dengan tingginya permintaan ekspor, NTB memiliki peluang besar untuk mengembangkan produksi kemiri. Untuk menjawab permintaan luar negeri ini, tambah Mujnah, pasokan bahan juga diperkuat dari wilayah Bima, dan dari wilayah Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Meskipun permintaan dari tiga pasar utama – Jepang, Arab Saudi, dan Singapura – cukup tinggi, ketersediaan bahan baku dan tenaga kerja masih menjadi tantangan yang harus diatasi.

Karena itu, menurutnya, untuk menjaga keberlanjutan produksi, dukungan dari pemerintah sangat diperlukan. Intervensi pemerintah dalam bentuk pendampingan petani, penguatan kelembagaan, serta pemberian insentif bagi pelaku usaha di sektor ini dapat membantu memastikan ketersediaan bahan baku yang berkelanjutan.

Sebab, selain dari sisi ekonomi, pengembangan kemiri juga memberikan manfaat ekologis yang signifikan, seperti menjaga keseimbangan ekosistem, penyelamatan sumber air, dan perlindungan lingkungan. Jika tidak dikelola dengan baik, dikhawatirkan produksi kemiri di masa depan akan mengalami kendala.

Kabid Planologi dan Pemanfaatan Hutan Dinas LHK NTB, Burhan, Sp., MM., mengungkapkan bahwa NTB memiliki 100 ribu hektar potensi kawasan hutan yang cocok untuk pengembangan kemiri. Saat ini, lahan eksisting seluas 3.000 hektar telah menghasilkan produksi sekitar 200 ton per panen untuk satu kelompok tani.(bul)

Informasi Layanan Pengaduan Lainnya



Artikel Yang Relevan

Iklan










Terkait Berdasarkan Kategori

Jelajahi Lebih Lanjut