Lombok (ekbisntb.com) – Musim tanam pertama tahun 2025 di Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) saat ini sudah mulai masa panen. Dengan puncak masa panen diperkirakan bakal berlangsung akhir bulan Maret mendatang. Melihat kondisi tanaman padi petani saat ini, Dinas Pertanian Loteng memperkirakan produksi gabah pada musim tanama pertama kali ini bisa menebus angka 330 ribu ton lebih.
Kepala Bidang (Kabid) Perkebunan Dinas Pertanian Loteng Zaenal Arifin, kepada Ekbis NTB, Rabu 12 Maret 2025 mengatakan, saat ini luas tanam padi di Loteng sekitar 56 ribu hektar dengan rata-rata produksi padi perhektar sebesar 5,7 ton, maka produksi gabah pada panen musim tanam pertama bisa mencapai 330 ton.

Jumlah produksi tersebut setara 60 persen dari target produksi gabah selama musim tanam tahun 2025 ini yang diperkirakan mencapai lebih dari 500 ribu ton. “Musim tanam pertama memang jadi andalan utama untuk bisa memenuhi target produksi gabah dalam satu musim tanam,” terangnya.
Pihaknya optimis produksi gabah pada musim tanam pertama tahun ini tinggi karena melihat kondisi tanaman padi petani yang rata-rata baik. Nyaris tidak ada laporan terkait serangan hama yang bisa mengganggu produksi gabah petani. Ditunjang juga dengan kondisi cuaca yang sangat mendukung dengan curah hujan tinggi.
“Kalau laporan serangan hama hampir tidak ada kita terima. Jadi ini yang membuat kita optimis produksi gabah di panen pertama ini cukup tinggi,” imbuh Zainal.
Kekurangan sisa target produksi gabah nanti akan diupayakan pada musim tanam kedua dan ketiga. Untuk musim tanam kedua, tahun ini ditargetkan antra 25-30 ribu hektar yang tanam. Karena faktor cuaca sangat mendukung tahun. Dengan intensitas hujan masih cukup hingga bulan Mei mendatang.
Adapun di musim tanam ketiga luas tanamnya tidak begitu besar. Hanya sekitar 5 ribu hektar. Kebanyakan di wilayah utara dan beberapa area di depan sumber air baku. “Kalau secara total target luas tanam tahun ini sekitar 96 ribu hektar. Sehingga kita bisa menyumbang produksi gabah di atas 500 ribu ton,” pungkasnya. (kir)