Lombok (ekbisntb.com) – Kota Mataram memiliki kerajinan emas, mutiara, dan cukli sebagai produk unggulan. Produk ini sebelumnya memiliki peminat tinggi di tingkat domestik maupun mancanegara. Kondisi kelesuan ekonomi memicu pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) unggulan kesulitan memasarkan produk mereka.
Kepala Dinas Perindustrian, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah Kota Mataram, H. Muhammad Ramadhani menjelaskan, pemasaran produk pelaku usaha mikro,kecil, dan menengah di Kota Mataram memiliki kendala secara ekstrenal disebabkan kelesuan ekonomi. Hal ini ditunjukan kunjungan wisatawan masih sangat stagnan atau tidak ada sesuatu yang membuat orang atau wisatawan mau datang berbondong-bondong ke Kota Mataram tanpa ada event yang digelar secara rutin atau kalender event, sehingga berdampak pada UMKM sifatnya kelas mikro bergerak hanya untuk bertahan hidup. UMKM unggulan berorientasi ekspor tidak berbicara banyak. “Sekarang ini, pelaku UMKM unggulan kesulitan pasarkan produknya karena kelesuan ekonomi,” terangnya.
Ia mencontohkan, kegiatan ITE BEGAWE yang digelar Pemerintah Provinsi NTB ternyata banyak produk UMKM yang dikurasi dan diklaim memiliki daya saing. Faktanya, produk UMKM belum ada yang dibeli dari warga luar NTB, melainkan warga lokal. Itupun kata Dhani, hanya makanan dengan harga murah alias terjangkau.
Justru, ia mengapresiasi pelaku UMKM atau perajin mutiara di Sekarbela relatif bertahan meskipun harga cukup mahal. Tetapi tantangan dihadapai saat ini adalah banyak pembeli dari luar negeri yang datang seperti China, justru kembali menjual mutiara ke pengunjung atau wisatawan dari China dengan harga mahal. “Dia memang beli mutiara di pelaku UMKM dengan harga murah kemudian dijual dengan harga mahal. Mereka sengaja berjualan di sini untuk melayani wisatawan dari China,” terangnya.
Dengan kelesuan ekonomi seperti saat ini, ia bingung mencarikan strategi pemasaran karena banyak faktor terkait, sehingga paling tidak pelaku UMKM bisa bertahan sudah bagus dalam kondisi kelesuan ekonomi. Ia menyarankan paling penting adalah UMKM di Kota Mataram bisa menciptakan inovasi produk sehingga ada sesuatu yang baru ditawarkan kepada masyarakat. “Jika ada produk baru maka akan peminatnya,” demikian kata dia. (cem)