26.5 C
Mataram
BerandaBerandaMuseum Begawe, Inovasi Edukasi Budaya bagi Generasi Muda

Museum Begawe, Inovasi Edukasi Budaya bagi Generasi Muda

Lombok (ekbisntb.com) –

- Iklan -

Gubernur NTB yang diwakili Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi NTB, Ahmad Nur Aulia, dan Ketua Dekranasda NTB, Sinta Agathia Iqbal membuka event “Museum Begawe” Volume II yang digelar Museum Negeri NTB, Sabtu (11/10/2025).

Event ini merupakan sebuah perayaan budaya yang memadukan unsur tradisi, seni, edukasi, serta partisipasi aktif generasi muda.

Ketua Dekranasda NTB, Sinta Agathia Iqbal, menilai Museum Begawe sebagai langkah awal yang penting dalam menumbuhkan kecintaan anak-anak terhadap budaya daerahnya.

Menurutnya, kegiatan ini tidak hanya mengubah persepsi tentang museum, tetapi juga menanamkan nilai-nilai kebudayaan sejak usia dini melalui cara yang menyenangkan dan edukatif.

“Museum Begawe ini menjadi awal bagi anak-anak agar mau datang, mau belajar, dan mempelajari budaya NTB secara keseluruhan. Dimulai dari tempat ini, dari Museum NTB kegiatan ini dibikin dengan konsep yang sangat menyenangkan,” pesannya.

Ia berharap, kegiatan ini menjadi gerakan berkelanjutan yang mampu membentuk generasi muda yang lebih sadar budaya dan bangga terhadap identitas daerahnya.

“Harapannya, besok-besok anak-anak akan tergerak untuk datang lagi, bermain, dan belajar di sini. Program jangka panjangnya mereka akan semakin memahami akar budaya NTB secara keseluruhan. Di sini mereka bisa belajar banyak hal mulai dari pakaian adat, seni, keragaman, hingga sejarah. Semuanya sudah disiapkan sesuai dengan usia mereka. Jadi semoga generasi kita ke depan lebih paham dan bangga terhadap akar budayanya sendiri,” ungkapnya.

Sementara Kepala Dinas Pariwisata NTB, Ahmad Nur Aulia mengatakan konsep kreatif seperti Museum Begawe menjadi media yang efektif untuk menarik perhatian generasi muda (Gen Z) agar mengenal, memahami, dan mencintai sejarah bangsanya.

Menurutnya, sebagai wadah edukasi budaya, kegiatan Museum Begawe juga memiliki dampak positif terhadap sektor pariwisata daerah. Pemerintah Provinsi NTB melalui Dinas Pariwisata berkomitmen untuk terus mendukung inovasi dan kreativitas yang lahir dari pengelolaan museum, agar dapat dikembangkan menjadi bagian dari paket wisata yang berkelanjutan.

“Dari segi pariwisata, ini tentunya terus kita ikhtiarkan untuk menjadi paket-paket wisata untuk lebih mengenalkan kepada publik, karena kita mengangkat juga quality tourism bahwa salah satu komponen dari pada quality tourism kan mengenalkan budaya-budaya autentik yan di miliki oleh destinasi,” ujarnya.

Tercatat sekitar 500 hingga 700 orang hadir dan memadati area Museum Negeri NTB untuk mengikuti berbagai rangkaian kegiatan edukatif dan kreatif. Kegiatan ini merupakan penyelenggaraan tahun kedua setelah sukses digelar sebelumnya.

Kepala Museum NTB, Ahmad Nuralam mengatakan bahwa event ini merupakan upaya pihaknya untuk menjadikan museum bukan hanya tempat menyimpan benda bersejarah, tetapi juga ruang interaksi budaya dan pembelajaran yang hidup dan menyenangkan.

“Museum Begawe ini kami ingin menghadirkan kegiatan yang memang betul-betul menyenangkan. Karena selama ini museum sering diartikan sebagai tempat yang dingin, angker, dan menyeramkan,” katanya.

Museum Begawe kali ini, lanjut Nuralam menampilkan kegiatan lomba mewarnai yang diikuti oleh 157 anak-anak PAUD dan TK, lomba mendongeng berjumlah 14 orang, lomba tari kreasi terdiri dari 14 group yang melibatkan para pelajar tingkat SMA dan sederajat, serta Museum Go Talent yang berjumlah 13 grup dengan melibatkan anak-anak berkebutuhan khusus dari seluruh SLB di Nusa Tenggara Barat.  ini dirancang agar anak-anak dan remaja dapat belajar sambil bermain serta mengenal lebih dekat kebudayaan daerahnya.

“jadi di tagline kami adalah museum menyenangkan, sehingga museum ini bebas untuk berlari bagi siapa saja,”  ujarnya.

Musem Begawe yang berlangsung pada tanggal 11 hingga 12 Oktober, turut hadir Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum NTB (Kakanwil Kemenkum NTB), I Gusti Putu Milawati yang sekaligus menyerahkan sertifikat hak kekayaan intelektual (HAKI) kepada Museum NTB atas terbitnya sertifikat produk untuk Baju dan Batik bermotif Sekardiyu. Penyerahan ini menjadi simbol pengakuan resmi atas identitas dan kekhasan produk budaya yang digagas oleh Museum Negeri NTB. (ham)

Artikel Yang Relevan

Iklan












Terkait Berdasarkan Kategori

Jelajahi Lebih Lanjut