KANGKUNG Lombok menjadi salah satu produk Indikasi Geografis yang dipamerkan pada kegiatan Sidang Majelis Umum ke 65 Organisasi Kekayaan Intelektual Dunia (WIPO) di Jenewa, Swiss pada tanggal 9-17 Juli 2024
Terdaftar sejak 15 Desember 2011, kangkung Lombok sangat mudah dikenali dari ukuran pucuk dan daunnya yang tebal. Batangnya tampak sangat gemuk hijau, terlihat sangat segar namun gampang patah. Ciri-ciri ini yang menjadi pembeda dari jenis kangkung lainnya di Nusantara.
Olahan kangkung Lombok menjadi kuliner yang populer masyarakat Lombok. Salah satunya yang paling terkenal adalah pelecing kangkung Lombok. Masyarakat luar daerah juga banyak yang menggemari jenis kangkung Lombok ini, sehingga penjualan ke luar daerah tak pernah berhenti.
Anggota Komisi II DPRD NTB Made Slamet, M.M., mengatakan, kangkung Lombok sudah tersohor di Nusantara, sehingga harus terus dibudidayakan dengan baik. Jangan sampai kangkung Lombok punah karena alihfungsi lahan yang kian marak terjadi.
“Kangkung Lombok ini memiliki diferensiasi dari jenis kangkung lain di luar daerah. Rasanya gurih, sehingga banyak diolah menjadi aneka jenis kulier. Ini harus tetap dilestarikan, apalagi kangkung Lombok sudah terdaftar di Indikasi Geografis,” kata Made Slamet kepada Ekbis NTB akhir pekan kemarin.
Politisi PDIP ini mengatakan, pemerintah harus tetap memberi perhatian kepada petani kangkung Lombok. Selain agar mereka tetap eksis dalam budidaya usaha tanaman kangkung, perhatian juga diperlukan agar kangkung Lombok ini tak punah, karena kalah saing dengan usaha pertanian lainnya.
“Saya lihat permintaan konsumen terhadap kangkung Lombok masih tetap tinggi. Sehingga perhatian pemerintah jangan sampai kendur,” imbuhnya.
Ia juga mendorong dilakukannya riset atau penelitian oleh kalangan akademik terkait kangkung Lombok guna meningkatkan kualitas jenis kangkung ini. Tentu hilir dari riset adalah bagaimana membuat komoditas menjadi lebih unggul dan pada akhirnya bisa mensejahterakan petani.
Untuk diketahui, tanaman kangkung ini hampir bisa ditemuai di seluruh wilayah Indonesia dan Asia pada umumnya. Tanaman ini dapat tumbuh dengan baik, akan tetapi memiliki sifat dan rasa yang berbeda-beda. Sehingga menjadikan tanaman sayur kangkung murah, banyak dijumpai di pasar-pasar dan menjadikan faktor pendukung sebagai sayuran murah dan mudah ditemui.
Namun tidak semua kangkung mempunyai kualitas dan rasa yang baik seperti kangkung asal daerah Lombok, NTB. Panjang kangkung ini rata-rata bisa mencapai 30-40 cm yang dibudidaya di lahan sawah atau pada aliran sungai dengan ketersediaan air mencukupi.
Kangkung jenis ini yang paling digemari oleh masyarakat karena memiliki rasa yang gurih renyah, batangnya lebih panjang, lebih hijau dan lebih muda. (ris)