spot_img
26.5 C
Mataram
BerandaEkonomiJAPNAS NTB dan PT JGU Kolaborasi Kembangkan Beras Fortifikasi untuk Cegah Stunting

JAPNAS NTB dan PT JGU Kolaborasi Kembangkan Beras Fortifikasi untuk Cegah Stunting

Lombok(ekbisntb.com) –Jaringan Pengusaha Nasional (JAPNAS) NTB menjalin kerja sama dengan PT Jatim Grha Utama (JGU), badan usaha milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur, untuk mengembangkan beras fortifikasi sebagai upaya pencegahan stunting di Nusa Tenggara Barat (NTB).

Kesepakatan tersebut ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dalam rangkaian Misi Dagang antara Pemerintah Provinsi NTB dan Jawa Timur di Hotel Lombok Raya, Rabu, 9 Juli 2025. Penandatanganan disaksikan langsung oleh Gubernur NTB, Dr. H. Lalu Muhammad Iqbal, dan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.

- Iklan -

NTB tercatat mengalami penurunan prevalensi stunting tercepat secara nasional, namun angkanya masih cukup tinggi di 24,6 persen, di atas rata-rata nasional sebesar 21,5 persen. Selain itu, kasus anemia pada remaja putri dan ibu hamil masih menjadi tantangan di berbagai wilayah.

“Memperbaiki kualitas gizi bukan hanya tanggung jawab pemerintah. Pengusaha juga harus terlibat. JAPNAS NTB hadir untuk memastikan anak-anak NTB tumbuh sehat dan cerdas,” ujar Ketua JAPNAS NTB, I Made Agus Ariana.

Pengembangan beras fortifikasi ini sejalan dengan arah kebijakan nasional dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029, khususnya prioritas penguatan fortifikasi pangan dan pengembangan pangan lokal.

Produksi akan dilakukan di sentra-sentra beras lokal NTB guna menekan biaya distribusi dan menjaga keterjangkauan harga. Beras fortifikasi tersebut akan diproduksi sesuai standar SNI 9314:2024, dengan penambahan 1 persen kernel fortifikan yang mengandung zat besi, asam folat (vitamin B9), vitamin B12, dan zinc.

Kandungan mikronutrien ini berperan penting dalam mencegah anemia, mendukung tumbuh kembang anak, menjaga kesehatan saraf, dan meningkatkan daya tahan tubuh. Produk ini ditujukan untuk konsumsi semua kelompok usia, mulai dari anak-anak hingga lansia.

Direktur Utama PT JGU, Mirza Muttaqien, menegaskan komitmennya untuk menjaga keterjangkauan harga produk. “Beras fortifikasi bukan barang mewah, ini kebutuhan dasar. Kami pastikan harganya tetap wajar, termasuk bagi keluarga berpenghasilan rendah,” ujarnya.

Selain untuk konsumsi rumah tangga, beras fortifikasi juga akan disalurkan melalui program bantuan sosial dan intervensi pangan, seperti Makanan Bergizi untuk Generasi Emas (MBG), serta tersedia di pasar umum.

Keberhasilan negara lain seperti India, Bangladesh, Filipina, dan Kosta Rika dalam menurunkan angka anemia melalui kebijakan fortifikasi menunjukkan potensi besar inisiatif serupa di Indonesia.

Kolaborasi JAPNAS NTB dan PT JGU ini diharapkan menjadi langkah strategis dalam membangun ketahanan gizi masyarakat dan menjadikan NTB sebagai pelopor produksi beras fortifikasi di wilayah timur Indonesia. Upaya ini mendukung cita-cita mewujudkan generasi NTB yang sehat, produktif, dan siap menyongsong Indonesia Emas 2045. (bul)

Artikel Yang Relevan

Iklan











Terkait Berdasarkan Kategori

Jelajahi Lebih Lanjut